Tiga Cara Ampuh Bangun Kebiasaan Digital Sehat Bagi Anak Remaja di Musim Liburan, Cek Yuk!

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Senin, 06 Januari 2025 | 14:18 WIB
Tiga Cara Ampuh Bangun Kebiasaan Digital Sehat  Bagi Anak Remaja di Musim Liburan, Cek Yuk!
Ilustrasi gadget (Oleg Magni / unsplash.com)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Liburan akhir tahun merupakan momen yang dinanti baik oleh para remaja maupun orang tua untuk dapat menghabiskan waktu bersama dengan beragam kegiatan. Namun, waktu luang yang melimpah sering kali menjadi tantangan tersendiri, terutama bagi orang tua dalam menjaga keseimbangan aktivitas digital anak remaja mereka.

Dengan akses mudah ke perangkat digital, remaja cenderung menghabiskan waktu bermain game, menjelajahi media sosial, atau mencari hiburan daring. Untuk itu, peran orang tua sangat penting dalam memastikan keseimbangan kehidupan digital remajanya selama masa liburan.

Setelah sukses dengan program school roadshow "Seru Berkreasi" dan #SalingJaga bersama SEJIWA Foundation, TikTok kini berkolaborasi dengan psikolog keluarga dan anak, Samanta Elsener, untuk memberikan tips praktis bagi orang tua dalam mengelola aktivitas digital anak remaja selama liburan sekolah.

Yuk, kita simak tips-tips menarik yang dapat membantu menciptakan liburan sekolah yang bermanfaat sekaligus seru bagi anak remaja:

Baca Juga: Taman Budaya Sentul, Lokasi yang Tepat untuk Menikmati Liburan Bersama Anak

Buat Jadwal Kegiatan Seimbang

Belakangan ini, muncul istilah "brain rot" yang diartikan sebagai pembusukan otak karena terlalu banyak dan terlalu lama mengkonsumsi konten digital yang tidak berkualitas. Untuk menghindari hal ini, pembatasan waktu layar yang sehat menjadi sangat penting.

“Gadget memang memudahkan dan dapat menghibur anak remaja dengan berbagai konten yang tersedia, membuat anak tidak mudah bosan. Namun, perkembangan anak yang optimal secara emosional, sosial, dan fisik memerlukan perhatian pada keseimbangan waktu dalam mengakses platform daring. Bila tidak dikelola dengan seimbang, maka daya konsentrasi anak dapat menurun, keterampilan belajarnya terhambat, keterampilan sosialnya tidak terlatih dengan optimal, dan risiko kecemasan serta depresi pun meningkat,” ungkap Samanta.

Orang tua perlu membantu anak remajanya menyusun jadwal seimbang antara aktivitas online dan offline. TikTok menerapkan batas waktu layar 60 menit untuk pengguna di bawah 18 tahun, yang bisa dijadikan acuan untuk pengaturan waktu layar.

“Dengan jadwal yang teratur, mereka dapat lebih mudah mengembangkan keterampilan sosial dan emosional yang seimbang,” lanjut Samanta.

Baca Juga: Tragis! Turis Spanyol Tewas Tertusuk Gading Gajah Saat Liburan di Thailand

Pantau Kegiatan Digital Anak Remaja dengan Gentle Parenting

Pola asuh gentle parenting dapat membantu orang tua mendukung perkembangan kecerdasan emosional anak sekaligus membangun rasa percaya diri dan ketahanan mereka.

"Pola asuh ini menekankan pentingnya mendengarkan secara aktif, menjaga komunikasi yang terbuka, serta membangun rasa saling percaya, termasuk tentang kegiatan digital anak remajanya. Untuk itu, orang tua tetap perlu melakukan pemantauan, tanpa terlalu mengontrol. Pendampingan yang hangat dan suportif mendorong anak untuk terbuka tentang pengalaman mereka di dunia maya," kata Samanta.

Orang tua pun bisa memanfaatkan fitur keamanan Pelibatan Keluarga di TikTok, yang memungkinkan orang tua untuk memantau dan mengelola aktivitas anak di platform, termasuk mengatur batas waktu penggunaan, membatasi konten, dan mengelola privasi.

Samanta menekankan, “Orang tua dapat menggunakan momen ini untuk berdialog, memberikan edukasi tentang etika digital, dan membantu anak menghadapi tantangan online dengan lebih percaya diri.”

Bangun Bonding dengan Anak Remaja

Memanfaatkan waktu liburan untuk membangun koneksi emosional dengan anak remaja dapat menciptakan hubungan yang lebih hangat dan mendalam.

"Orang tua yang aktif berinteraksi dengan anak, menyediakan waktu khusus bermain setidaknya 20 menit sehari, dapat membuat anak merasa lebih hangat dan diperhatikan. Anak bukan saja butuh bermain untuk mengembangkan keterampilan sosialnya, melainkan juga membutuhkan kehadiran dan perhatian kasih sayang orang tua secara konsisten sehingga anak merasa lebih aman dan percaya diri," ujar Samanta.

Orang tua dapat memanfaatkan TikTok untuk mendapatkan inspirasi kegiatan keluarga, seperti memasak, membuat vlog, atau mencoba tantangan kreatif. Anak remaja juga bisa dilibatkan dalam pembuatan mini vlog atau menjadi kameramen, melatih kreativitas sekaligus mempererat hubungan keluarga.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI