Tips Sukses ala Helmy Yahya: Panduan Beretika dan Berkomunikasi untuk Generasi Milenial & Gen Z

Sabtu, 04 Januari 2025 | 15:59 WIB
Tips Sukses ala Helmy Yahya: Panduan Beretika dan Berkomunikasi untuk Generasi Milenial & Gen Z
Helmy Yahya (Instagram)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dalam dunia yang semakin kompetitif, keberhasilan tidak hanya ditentukan oleh keterampilan teknis atau akademis. Etika, perilaku, dan cara berinteraksi juga menjadi faktor penting. 

Helmy Yahya, presenter yang juga dikenal sebagai seorang communication coach, memberikan sejumlah tips yang relevan bagi generasi milenial dan Gen Z untuk meningkatkan kesuksesan mereka di berbagai aspek kehidupan.

"Jadi, saya selalu mengatakan ya, berkali-kali mengatakan, kalau mau sukses, jaga akhlakmu, jaga perilakumu, jadilah orang yang sopan, jadilah orang yang menyenangkan," ujar dia seperti yang Suara.com rangkum dalam video yang dibagikan akun TikTok @/helmyyahya_ pada Sabtu (4/1/2025).

Lantas apa saja tips tersebut? Berikut yang bisa kamu ketahui.

Baca Juga: Karier Masa Depan Gen Z dan Gen Alpha, Siapkah Mereka Menantang AI?

1. Jaga Sopan Santun dalam Interaksi

Helmy Yahya menekankan pentingnya menjaga kesopanan dalam berinteraksi dengan orang lain. Salah satu contoh sederhana adalah berdiri saat menerima salam, terutama dari orang yang lebih tua. 

Sikap ini menunjukkan rasa hormat dan tata krama yang baik, hal yang sering kali luput di era serba cepat seperti sekarang.

"Jangan menerima salaman orang dalam keadaan duduk, kesopan itu. Ya, apalagi kepada orang yang lebih tua," kata Helmy Yahya menekankan.

2. Etika saat Ditraktir

Baca Juga: Pendidikan Era Digital: Kemudahan atau Ancaman untuk Generasi Masa Depan?

Ketika ditraktir makan, Helmy Yahya mengajarkan beberapa etika sederhana yang penting. Pertama, kata dia jangan menghabiskan potongan atau suapan terakhir.

Sisakan sedikit makanan di piring untuk menunjukkan kontrol diri. Namun, jika sedang makan di rumah seseorang, habiskan makanan sebagai bentuk apresiasi untuk tuan rumah yang sudah memasak untuk kita.

"Nomor dua, kalau kita ditraktir, upayakan untuk tidak menghabiskan potongan terakhir. Sisakan dikit lah, biar nggak kelihatan lapar banget, biar nggak kelihatan maruk banget," pungkas dia.

Kedua, kata Helmy Yahya, saat ditraktir, pesanlah menu yang sewajarnya. Hindari memesan makanan yang lebih mahal dari yang dipesan oleh orang yang mentraktir. Ini menunjukkan penghargaan dan tidak terlihat memanfaatkan situasi.

"Kecuali kita diajak ke rumah. Kalau diajak ke rumah, bukan ditraktir nih, kita habiskan. Itu adalah apresiasi untuk yang mengundang kita. Apalagi yang masak si ibu langsung tuh, ya istrinya langsung, wah enak banget ibu, saya mau nambah-nambah nih," ungkap Helmy Yahya.

Selanjutnya, hindari kebiasaan tidak sopan, misalnya bersuara saat makan, hindari suara alat makan yang berlebihan, dan makan dengan rapi. Kesalahan kecil ini bisa memengaruhi pandangan orang lain terhadap kita, terutama dalam konteks profesional.

3. Jangan Datang Jika Tidak Diundang

Helmy Yahya juga menegaskan pentingnya menghormati privasi orang lain. Jika Anda tidak diundang ke suatu acara, jangan memaksakan diri untuk hadir. 

Ada alasan tertentu mengapa Anda tidak diundang, dan memaksakan kehadiran dapat dianggap tidak sopan atau menyebalkan.

"Dan berikutnya, kalau kita nggak diundang nih, jangan datang. Karena jangan-jangan kita tuh memang sengaja tidak diundang. Apapun alasannya," tambah dua lagi.

4. Selalu Siapkan Uang Tunai

Meskipun era digital mendukung pembayaran non-tunai, Helmy Yahya mengingatkan untuk selalu membawa uang tunai sebagai cadangan. 

Terkadang, koneksi internet tidak mendukung transaksi digital, dan Anda tidak boleh merepotkan orang lain karena kekurangan ini.

"Di negeri yang payment-nya semua sangat digital, upayakan pegang cash, sekecil apapun. Karena kadang-kadang ada miss tertentu tuh, tiba-tiba jaringan internetnya nggak jalan, dan sebagainya," ucapnya.

5. Berpakaian Sesuai Kesempatan

Pakaian mencerminkan kepribadian dan rasa hormat terhadap orang lain. Helmy Yahya pun menyarankan untuk selalu berpakaian pantas sesuai acara.

Untuk acara resmi, misalnya gunakan batik berlengan panjang. Jika menghadiri pesta, kenakan pakaian yang sesuai dengan dress code. Hindari pula berpakaian terlalu terbuka untuk perempuan, karena ini bisa menciptakan kesan negatif.

"Dan terakhir, selalulah berpakaian yang pantas. Anda boleh berpakaian santai, tetapi pantas. Untuk perempuan, jangan juga terlalu terbuka.Yang pantas lah. Jadi itu penting," kata Helmy Yahya.

6. Hormati Budaya dan Kebiasaan Lokal

Helmy Yahya juga memberikan wawasan tentang perbedaan budaya dalam berinteraksi. Sebagai contoh, dalam budaya Indonesia, meninggalkan sedikit makanan di piring menunjukkan kesopanan. Namun, di budaya lain seperti China, menghabiskan makanan justru dianggap sebagai penghargaan. 

Memahami budaya lokal sangat penting, terutama jika Anda berencana bekerja atau berbisnis dengan orang dari budaya yang berbeda.

7. Perhatikan Detail dalam Berbisnis

Hal-hal kecil seperti cara makan, gaya berpakaian, atau perilaku di meja makan bisa menjadi penilaian dalam dunia bisnis. Banyak kesepakatan bisnis gagal hanya karena kesalahan kecil dalam etika. Pastikan Anda selalu menjaga sikap profesional dalam setiap situasi.

Dengan menjaga akhlak, perilaku, dan rasa hormat terhadap orang lain, mita dapat menciptakan kesan positif dan membuka jalan menuju kesuksesan.

"Dan ini, percayalah, kadang-kadang menentukan sukses Anda," tutup dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI