Suara.com - Hotman Paris dikenal sebagai pengacara sukses dan kaya raya hingga kerap memamerkan gaya hidupnya yang mewah di media sosial.
Baru-baru ini, Hotman Paris mengungkapkan mengenai penghasilan fantastis yang ia terima dari klien-kliennya melalui sistem retainer fee, yang membuat banyak orang tercengang.
Dikutip akun TikTok FG Media, Hotman Paris mengatakan banyak pengusaha yang membayar dirinya dengan sistem retainer fee, yang bisa dianggap seperti biaya langganan atau abonemen.
Pria 65 tahun tersebut menjelaskan bahwa tanpa harus ada kasus yang sedang ditangani, ia tetap akan menerima pembayaran dari berbagai klien setiap bulannya.
Baca Juga: Keras! Menperin: Apple Cuma Cari Cuan di RI
"Banyak pengusaha yang bayar saya istilahnya itu retainer fee. Kayak abonamen. Nggak ada kerja tetap dibayar," ungkap Hotman Paris seperti Suara.com kutip pada Sabtu (4/1/2025).
Bahkan, kata pria dengan julukan "Celebrity Lawyers" itu beberapa klien membayar hingga puluhan juta setiap bulan hanya untuk menjaga hubungan hukum yang baik dengannya.
Salah satu klien loyalnya adalah sebuah bank swasta ternama yang disebut-sebut membayar Hotman Paris sebesar Rp50 juta per bulan. Bahkan, ada juga yang membayar jauh lebih besar, hingga USD30 ribu per bulan.
Hotman Paris juga mengungkapkan bahwa sistem pembayaran ini bukanlah hal yang aneh baginya, bahkan ia merasa sangat nyaman dengan pola kerja yang fleksibel.
"Ada yang bayar Rp50 juta. Ada yang bayar, kayak BCA bayar saya Rp50 juta tiap bulan. Tapi ada juga yang bayar sampai 30 ribu dolar sebulan," tambahnya.
Baca Juga: Menperin Lobi Kurator Sritex, Demi Selamatkan Buruh dari Ancaman PHK
Menariknya, kata Hotman Paris, alasan inilah yang membuatnya menolak tawaran untuk menjadi seorang menteri. Dengan tegas, pria kelahiran Toba, Sumatera Utara itu menjawab ia bakal menolak untuk bergabung dengan kabinet pemerintahan.
"Makanya saya tidak akan mau jadi menteri. Karena satu hari saya kerja bisa dapet gaji satu bulan menteri," kata Hotman Paris blak-blakan.
Ia juga menyebutkan bahwa Prabowo Subianto, Presiden Republik Undonesia (RI), sudah mengetahui bahwa ia tidak akan pernah menerima tawaran untuk jabatan tersebut.
"Kan Pak Prabowo udah tahu saya nggak akan mau jadi menteri. Dia udah tahu itu, kan klien gua dia. Sama Hasyim juga tau. Karena kalau aku diminta pasti gua bilang no," lanjut Hotman Paris.
Lebih lanjut, Hotman Paris menegaskan bahwa ia lebih memilih untuk tetap berfokus pada dunia hukum dan menjalani hidup dengan caranya sendiri. Baginya, menjadi menteri mungkin terasa tidak cocok dengan karakter dan gaya hidupnya yang bebas.
"Nggak cocok dengan pribadi gue. Nggak bisa gue gini-gini," ungkapnya santai.