Asal-usul Gultik, Kuliner Malam Blok M yang Kini Ramai Dikritik Gegara Porsinya

Yasinta Rahmawati Suara.Com
Jum'at, 03 Januari 2025 | 19:03 WIB
Asal-usul Gultik, Kuliner Malam Blok M yang Kini Ramai Dikritik Gegara Porsinya
Gulai tikungan atau gultik. [Youtube AH]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gulai tikungan atau gultik kawasan Blok M, Jakarta Selatan tengah ramai diprotes warganet di platform X. Hal ini dikarenakan porsinya yang dinial terlalu sedikit, yakni sekitar 2-3 sendok makan untuk harga Rp15 ribu.

Banyak warganet yang mengaku bisa menghabiskan lebih dari dua porsi saat menyantap menu tersebut. Dengan begitu, pengeluaran yang seharusnya bisa sedikit malah menjadi lebih banyak dari perkiraan.

Atas dasar itu, asal-usul gultik khususnya yang berada di Blok M menuai rasa penasaran publik. Apakah porsi di tempat lain juga demikian? Cari tahu informasi selengkapnya melalui rangkuman berikut ini.

Baca Juga: 4 Rekomendasi Tempat Ngedate di Blok M: Dari Perpustakaan hingga Taman!

Asal-usul Gultik

Nama gultik disesuaikan dengan lokasi para pedagangnya yang berjualan di tikungan. Salah satu yang terkenal ada di sepanjang tikungan Bulungan Blok M, Jalan Mahakam. Lokasinya ini dekat dengan bundaran SMA Negeri 6.

Kawasan tersebut dulunya menjadi tempat nongkrong anak-anak muda yang mencari makanan enak dan murah. Meski ada di Jakarta, namun mayoritas pedagang gultik berasal dari daerah Sukoharjo, Jawa Tengah.

Awalnya mereka memang berjualan di Bulungan, namun berakhir pindah ke Mahakam. Para pedagang itu mengawali berjualan gultik pada akhir tahun 1980-an lalu mulai ramai sekitar awal 1990-an. 

Adapun istilah gultik sendiri mulai populer di tahun 1997. Para pedagangnya memakai gerobak pikul dengan payung warna-warni. Di sepanjang trotoar, ada kursi dan meja untuk pengunjung yang ingin makan di tempat.

Gultik berisi potongan daging sapi dan tetelan yang disiram kuah santan encer. Cita rasanya mirip dengan gulai khas Solo yang bumbu kuahnya terdiri dari bawang merah, bawang putih, kunyit, jahe, lengkuas, hingga pala.  

Baca Juga: Foto-foto Ji Chang Wook "Jadi Anak Blok M" Bikin Heboh, Gayanya Lokal Abis!

Mengenang PDKT Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah, Cuma Makan Gultik di Kaki Lima Blok M. (YouTube AH)
Mengenang PDKT Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah, Cuma Makan Gultik di Kaki Lima Blok M. (YouTube AH)

Biasanya, gultik disajikan bersama dalam satu piring dengan nasi hangat. Menu ini juga bisa dinikmati dengan tambahan sate jeroan dan kerupuk. Porsinya kecil, sehingga ada yang menyebut gultik adalah gulai setitik (sedikit).

Para pedagang gultik umumnya mulai berjualan pada pukul 17.00 hingga pukul 01.00. Menu makan malam ini cukup digemari karena rasanya yang lezat dan cukup mengganjal perut. Namun, tak sedikit yang kurang menyukainya.

Banyak warganet mengeluhkan porsinya yang sangat sedikit untuk harga sebesar Rp15 ribu. Mereka mengaku sampai harus keluar banyak uang agar merasa kenyang saat menyantap gultik. Atas dasar ini, mereka juga membandingkan gultik Blok M dengan gultik di tempat lain.

Gultik kawasan Blok M sendiri sudah didatangi banyak tokoh publik. Di antaranya pasangan Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah. Selain itu, mantan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo juga kerap menikmati kuliner ini bersama sang istri.

Kontributor : Xandra Junia Indriasti

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI