Kisah Mualaf Ustaz Felix Siauw, Akui Sulit Menandingi Ilmu Ustaz Adi Hidayat

Jum'at, 03 Januari 2025 | 17:38 WIB
Kisah Mualaf Ustaz Felix Siauw, Akui Sulit Menandingi Ilmu Ustaz Adi Hidayat
Ustaz Felix Siauw [Instagram]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Baru-baru ini Ustaz Felix Siauw mengungkapkan mengenai sosok Ustaz Adi Hidayat. Keduanya sendiri saat ini sama-sama dikenal sebagai pendakwah muda di Indonesia dan mendapat banyak dukungan dari masyarakat Tanah Air.

Ustaz Felix Siauw sempat mengatakan ketidaksukaannya pada Ustaz Adi Hidayat dalam video yang diunggah kanal YouTube YNTV. Namun, ketidaksukaan itu bukan bermakna negatif.

“Itulah kenapa aku enggak suka Adi Hidayat,” tutur Ustaz Felix Siauw pada bagian awal video singkat tersebut.

Ustaz Felix Siauw kemudian menjelaskan alasan mengapa dirinya sampai berucap demikian. Rupanya Ustaz Felix merasa bahwa keilmuan yang dimiliki Ustaz Adi Hidayat terlalu sulit untuk dikejar dan ditandingi meski usia mereka berdua tidak berbeda jauh.

Baca Juga: Silsilah Keluarga Ustaz Adi Hidayat, Ilmunya Tak Bisa Dikejar Felix Siauw

“Dia ngerusak pasar orang-orang 38 tahun. Dengan usia yang sama, kita merasa kayak enggak ada apa-apanya. Bagiku itu orang merepotkan, karena standarnya jadi terlalu tinggi,” jelas Ustaz Felix Siauw.

Ustaz Felix Siauw memang memiliki jalan hidup yang cukup menarik, apalagi tentang kisah spiritualitasnya di usia muda tepatnya ketika ia memutuskan untuk menjadi mualaf di usia 18 tahun. Berikut adalah kisah mualaf Ustaz Felix Siauw.

Kisah Mualaf Ustaz Felix Siauw

Ustadz Felix Siauw
Ustadz Felix Siauw

Pendakwah yang mualaf pada tahun 2002 ini mengambil keputusan penting dalam hidupnya ini saat masih duduk di bangku kuliah semester 3 di Institut Pertanian Bogor (IPB).

Saat masih kecil dulu, banyak pertanyaan yang berseliweran di benak Felix Siauw muda. Ketika berusia 12 tahun dan masih berstatus sebagai penganut agama Katolik, ia memiliki tiga pertanyaan besar yakni tentang asal kehidupan, tujuan adanya kehidupan, serta seperti apa akhir dari kehidupan.

Baca Juga: Kecerdasannya Tak Bisa Dikejar, Beda Pendidikan Agama Ustaz Adi Hidayat dan Felix Siauw Bak Bumi Langit

Ia pun mulai mencari jawaban dengan mempelajari isi Alkitab. Ia menyadari bahwa 14 dari 27 surat dalam Injil Perjanjian Baru ternyata ditulis oleh manusia, Santo Paulus. Lebih jauh lagi, Felix Siauw semakin terkejut saat tahu bahwa sisa kitab yang lain turut ditulis juga oleh manusia setelah wafatnya Yesus.

Setelah proses pencarian jawaban melalui Alkitab, Felix Siauw memutuskan merasa tidak mendapatkan jawaban atas pertanyaan mendasar yang ia ajukan.

Felix Siauw muda memutuskan untuk menjadi seseorang yang tidak terikat kepada agama, tetapi tetap mempercayai adanya Tuhan. Hingga akhirnya ia dipertemukan dengan seorang Ustaz muda dan keduanya terlibat diskusi lebih lanjut.

Singkat cerita, Felix Siauw muda menanyakan dari kelima agama yang mengklaim bahwa mereka memiliki petunjuk bagi manusia untuk menjalani hidupnya, agama mana yang bisa ia percaya.

Ustaz muda tersebut menjelaskan bahwa apapun yang diciptakan tentunya mempunyai petunjuk tentang caranya bekerja, begitu pula manusia. Lalu Ustaz muda ini pun membacakan salah satu ayat dalam Al-Quran, yakni QS. Al-Baqarah ayat 2 yang artinya.

“Kitab (Al-Quran) ini tidak ada keraguan padanya, petunjuk bagi mereka yang bertaqwa,” [QS. Al-Baqarah (2):2].

Usai membaca ayat itu, Felix Siauw merasa terpesona dengan ketegasan serta kejelasan dan ketinggian makna yang terkandung di dalamnya. Ia kembali mengajukan pertanyaan perihal alasan penulis kitab itu berani menulis seperti itu.

Ustaz muda yang menjadi lawan diskusi Felix Siauw muda menjelaskan bahwa kata-kata tersebut berasal dari Sang Pencipta, bukan manusia. Ia kemudian kembali menjelaskan QS. Al-Quran ayau 23.

“Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Al Quran yang Kami wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad), buatlah satu surat (saja) yang semisal dengan Al Quran itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar,” [QS. Al-Baqarah (2):2].

Saat itu pula, Felix Siauw langsung berpikir, ‘Mungkin inilah kebenaran yang selama ini saya cari’.

Setelah melewati beberapa diskusi yang membahas pertanyaan-pertanyaan lebih mendalam seputar Islam dan Muslim, akhirnya Felix Siauw muda bisa yakin dan memastikan bahwa ia mantap untuk masuk Islam.

Kontributor : Rizky Melinda

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI