Niat Puasa Qadha Ramadhan: Arab, Latin dan Artinya

Suhardiman Suara.Com
Jum'at, 03 Januari 2025 | 13:26 WIB
Niat Puasa Qadha Ramadhan: Arab, Latin dan Artinya
Ilustrasi Puasa - Niat Puasa Qadha Ramadhan. (Unsplash)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Puasa qadha merupakan puasa yang dilakukan untuk menggantikan puasa wajib Ramadan yang tertinggal. Hal ini berlaku bagi Muslim yang tidak dapat berpuasa di bulan Ramadan karena alasan yang dibenarkan syariat, seperti sakit, perjalanan, atau haid.

Kewajiban ini berdasarkan pada Al-Qur'an surat Al-Baqarah ayat 184, yang menyatakan bahwa mereka yang tidak berpuasa harus mengganti sebanyak hari yang ditinggalkan pada hari-hari lain di luar bulan Ramadan.

Puasa qadha harus dilaksanakan sebelum bulan Ramadan berikutnya. Untuk menjalani puasa qadha, seseorang mesti membaca niat puasa qadha Ramadhan, yakni ungkapan yang diucapkan oleh seorang Muslim yang ingin mengganti puasa yang tertinggal dari bulan Ramadhan.

Bacaan Niat Puasa Qadha Ramadhan

Dalam Bahasa Arab:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى

Dalam Latin:

Nawaitu shauma ghadin 'an qadaa'i fardhi syahri Ramadhaana lillaahi ta'aalaa.

Artinya: "Saya berniat mengganti (mengqadha) puasa bulan Ramadan karena Allah Ta'ala."

Ketentuan Puasa Qadha

1. Waktu Niat

Niat puasa qadha harus dilakukan di malam hari sebelum puasa, baik sebelum tidur atau saat sahur, sesuai dengan hadits yang menyatakan bahwa seseorang tidak dapat berpuasa tanpa menetapkan niat sebelumnya.

2. Waktu Pelaksanaan

Puasa qadha dapat dilaksanakan kapan saja setelah bulan Ramadhan, hingga sebelum pertengahan bulan Sya'ban tahun berikutnya. Namun, sebaiknya dilakukan segera untuk memenuhi kewajiban.

3. Jumlah Hari

Jumlah hari puasa yang harus diganti sama dengan jumlah hari yang ditinggalkan selama bulan Ramadhan. Misalnya, jika seseorang meninggalkan puasa selama 5 hari, maka ia wajib mengganti 5 hari juga.

4. Dosa Jika Tidak Diganti

Jika seseorang tidak mengganti puasa yang ditinggalkan hingga masuk bulan Ramadhan berikutnya, ia dianggap berdosa. Namun, utang puasa tetap bisa diganti di hari-hari lain.

5. Tidak Dapat Digabung dengan Puasa Sunnah

Niat puasa qadha tidak boleh dicampur dengan niat puasa sunnah, karena qadha adalah kewajiban yang harus dipenuhi.

Dengan memahami niat dan ketentuan ini, seorang Muslim dapat melaksanakan ibadah puasa qadha dengan benar dan sesuai syariat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI