Suara.com - Komika Pandji Pragiwaksono terkenal kerap mengkritisi pemerintah. Namun, ada juga beberapa hal yang ia apresiasi, termasuk soal program makan siang gratis yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto.
Pandji berpendapat, jika makan siang gratis ini dilaksanakan dengan baik, maka akan jadi sebuah program yang sangat membantu masyarakat, terutama anak-anak sekolah.
Hal ini ternyata juga diamini oleh Shira, anak perempuan Pandji Pragiwaksono. Untuk diketahui, keluarga Pandji saat ini menetap di Amerika Serikat. Anak-anak Pandji pun bersekolah di New York. Pandji mengajak salah satu anaknya untuk berpendapat soal isu yang tengah terjadi di Indonesia, salah satunya adalah tentang program makan siang gratis.
"Kamu tahu nggak lagi ada program makan siang gratis di Indonesia?" tanya Pandji pada anaknya.
Shira mengakui mendengar isu itu dari internet. "First good thing from them," celetuk Shira.
Pandji pun tertawa lebar mendengarnya. Namun ia juga setuju dari pernyataan putrinya tersebut.
"Iya, aku juga setuju. Hal baik pertama (dari pemerintah). Aku sebenernya juga suka program itu," ungkap Pandji.
Dari sudut pandang Shira yang merupakan anak sekolah, ia mengaku tidak suka dengan konsep bahwa anak-anak harus bayar untuk makan siangnya selama sekolah.
"Kita kan udah diwajibkan (sekolah). Kenapa kita juga wajib bayar (makanannya)?" ungkap Shira.
Baca Juga: Retorika Prabowo Subianto Soal Perluasan Lahan Sawit: Siapa yang Sebenarnya Diuntungkan?
"Masuk akal," timpal Pandji.
Untuk diketahui, Shira bersekolah di public shool atau sekolah negeri di New York. Di sekolah itu, anak-anak Pandji diberikan makan siang gratis. Shira pun menjelaskan fakta soal pemberian makan siang gratis di sekolahnya.
Menurutnya, porsi makan siang gratis di sekolahnya tak selalu mengenyangkan. "Kadang mereka cuma ngasih burrito dan apel," katanya.
"Emang sih ada tempat buat yang mau ambil sayuran dan semacamnya, tapi tetep aja (tidak mengenyangkan)," ungkap Shira.
Shira menjelaskan, makan siang gratis di sekolahnya dilakukan dengan cara antre di sebuah kafetaria. Anak-anak lalu diberikan sebuah nampan yang sudah diisikan makanan. Dengan kata lain, makan siang gratis di sekolah Shira di Amerika tidak dalam sistem prasmanan ataupun dibungkuskan.
"Nggak enaknya, sausnya hambar. Selain itu, makanannya selalu terlalu matang. Semuanya terlalu lembut," kritik Shira.