Suara.com - Beda parenting Baim Wong dan Paula Verhoeven mendadak jadi sorotan di tengah proses perceraian mereka yang masih bergulir di Pengadilan Agama (PA) Jakarta Selatan. Diketahui Baim dan Paula sama-sama berebut hak asuh kedua anak mereka, Kiano Tiger Wong dan Kenzo Eldrago Wong.
Kekinian, Kiano mengungkap beda parenting kedua orang tuanya itu yang langsung jadi perdebatan publik. Pengakuan Kiano itu dibongkar oleh Paula sebagai upayanya untuk memperlihatkan pada publik soal gaya parenting Baim.
Lantas bagaimana beda parenting Baim Wong dan Paula Verhoeven? Simak penjelasan berikut ini.
Beda Parenting Baim Wong & Paula Verhoeven
Paula Verhoeven baru-baru ini mengunggah curhatan sang putra sulung, Kiano Tiger Wong tentang gaya parenting dirinya dan Baim Wong. Dengan polos, Kiano yang berusia 5 tahun itu menceritakan tentang beda pola asuh Baim dan Paula itu pada baby sitter bernama Mbak Irma.
Baca Juga: Apa Itu Strawberry Parenting? Diduga Dilakukan Baim Wong Demi Menangkan Hati Anak
"Kemarin kakak curhat apa sama Mbak Irma?," tanya Paula Verhoeven dalam video Instagram Story. "Oh Miss Intan?" tanya Kiano.
Paula lalu menjelaskan bahwa dirinya mendengar curhatan Kiano dari baby sitter tentang bagaimana perbedaan ajaran Baim Wong dan dirinya.
"Bukan Miss Intan, kakak curhatin mama kan ke Mbak Irma, ngomong apa?" tanya Paula lagi pada Kiano.
Kiano pun langsung mengatakan bahwa dirinya merasa lebih bebas ketika bersama sang ayah. "Kalau sama mama kan nggak boleh teriak-teriak, sama papa boleh," jelasnya.
Dalam kesempatan itu, Kiano bahkan menirukan percakapan antara dirinya dan Baim Wong ketika minta izin membeli atau melakukan sesuatu.
Baca Juga: Tiga Hal Perlu Diperhatikan saat Mendidik Anak, Salah Satunya Buat Dia Aman
"'Boleh es krim nggak pa?' Boleh, 'Boleh cokelat nggak?' Boleh, 'Boleh lihat kebakaran nggak? Boleh'," celoteh Kiano.
Sementara itu hal-hal yang dibolehkan oleh Baim ternyata dilarang Paula. "Kalau sama mama, boleh apa nggak?," kata Paula. "Nggak," jawab Kiano.
Paula lalu memberikan penjelasan bahwa dirinya tidak pernah melarang sang anak untuk makan makanan manis. Namun Paula memiliki alasan tidak memperbolehkan karena pada saat itu Kiano sedang sakit.
Dari pengakuan Kiano tersebut terungkap bahwa Baim Wong kerap memanjakan dengan memberi semua kemauan anak. Sedangkan Paula Verhoeven punya aturan lebih ketat dalam pola asuhnya pada anak. Jadi mana yang lebih baik?
Dampak Turuti Semua Kemauan Anak
Baim Wong tampaknya menerapkan strawberry parenting yakni menuruti semua keinginan anak tanpa memikirkan konsekuensi ke depan.
Menuruti semua keinginan anak atau yang sering disebut sebagai strawberry parenting mungkin tampak seperti cara yang baik untuk menunjukkan kasih sayang.
Namun pada kenyataannya, hal ini dapat membawa dampak negatif yang signifikan bagi perkembangan anak.
Berikut adalah beberapa dampak negatif menuruti semua keinginan anak:
- Sulit Mengikuti Peraturan: Anak yang selalu mendapatkan apa yang diinginkannya akan kesulitan menerima batasan dan aturan. Mereka akan cenderung melanggar aturan karena merasa berhak atas segala sesuatu.
- Membentuk Sifat Manja dan Egois: Anak akan tumbuh menjadi individu yang selalu mementingkan diri sendiri dan sulit bekerja sama dengan orang lain. Mereka akan kesulitan memahami perspektif orang lain dan cenderung menuntut perhatian.
- Kurang Termotivasi: Ketika semua keinginan selalu terpenuhi, anak akan kehilangan motivasi untuk berusaha mencapai sesuatu. Mereka tidak akan menghargai hasil kerja keras karena merasa segala sesuatu datang dengan mudah.
- Sulit Menghadapi Kegagalan: Anak yang terbiasa mendapatkan semua yang diinginkan akan kesulitan menghadapi kegagalan. Mereka mungkin akan merasa putus asa atau marah ketika tidak mendapatkan apa yang mereka inginkan.
- Kurang Mandiri: Anak yang terlalu dilindungi akan kesulitan untuk mandiri dan menyelesaikan masalah sendiri. Mereka akan selalu bergantung pada orang lain untuk membantu mereka.
- Masalah Kesehatan Mental: Anak yang tumbuh dalam lingkungan yang terlalu memanjakan cenderung mengalami masalah kesehatan mental seperti kecemasan, depresi, dan gangguan makan.
Kontributor : Trias Rohmadoni