Suara.com - Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar mengungkap tengah mempersiapkan wacana untuk meliburkan sekolah di Indonesia selama bulan Ramadan tahun 2025 ini. Nasaruddin mengungkapkan sedang mendiskusikan dan akan segera diumumkan jika memang jadi untuk diimpelentasikan.
“Ya (betul) sebenarnya warga (siswa dan guru di bawah naungan) Kementerian Agama, khususnya di Pondok Pesantren itu memang libur. Tapi sekolah-sekolah yang lain juga masih kita wacanakan, tetapi ya nanti tunggulah adanya penyampaian informasi lebih lanjut,” ungkap Imam Besar Masjid Istiqlal ini saat ditemui di kawasan Monumen Nasional (Monas), Gambir, Jakarta Pusat pada Senin (30/12/2024) lalu.
Tujuan untuk meliburkan sekolah ini menurut Nasaruddin untuk menciptakan lingkungan Ramadan yang berkualitas serta meningkatkan fokus para siswa dan tenaga pendidik dalam memaknai bulan puasa.
Namun, wacana libur sekolah selama Ramadan ini masih menjadi bahan diskusi pihak DPR RI sebelum nanti diputuskan. Pasalnya, banyak juga sekolah yang memiliki siswa selain muslim sehingga efektivitas belajar selama bulan puasa dengan sistem libur satu bulan masih dipertanyakan.
Baca Juga: Ada Wacana Libur Sekolah Selama Ramadan, Bagaimana Tanggapan Orang Tua?
Tak hanya itu, wacana libur sekolah selama bulan Ramadan ini juga masih menuai pro dan kontra. Sosok Nasaruddin Umar selaku Menag pun juga ikut jadi sorotan.
Lalu, seperti apa rekam jejak dari Menag Nasaruddin ini? Simak inilah selengkapnya.
Rekam Jejak Menag Nasaruddin Umar
Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, MA adalah seorang ulama dan cendekiawan terkemuka di Indonesia yang menjabat sebagai Imam Besar Masjid Istiqlal sejak tahun 2016. Ia dikenal sebagai tokoh yang memiliki visi modern dalam mempromosikan Islam sebagai agama yang damai, inklusif, dan relevan dengan tantangan zaman.
Nasaruddin diketahui lahir di Ujung Bone, Sulawesi Selatan, 23 Juni 1959. Nasaruddin Umar menyelesaikan pendidikan dasar di kampung halamannya.
Baca Juga: Soal Libur Sekolah Selama Bulan Ramadan, Mendikdasmen: Baru Wacana, Belum Ada Keputusan
Ia melanjutkan studi ke UIN Alauddin Makassar dan meraih gelar Sarjana di bidang Tafsir Al-Qur'an. Selanjutnya, ia menempuh pendidikan pascasarjana di IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta (sekarang UIN Jakarta) dan memperoleh gelar doktor di Universitas Negeri Jakarta.
Sebagai seorang intelektual, Nasaruddin aktif menulis dan berbicara tentang tafsir Al-Qur'an, gender dalam Islam, dan moderasi beragama. Salah satu karyanya, yaitu buku Argumen Kesetaraan Gender Perspektif Al-Qur'an yang menjadi rujukan penting dalam kajian Islam dan gender.
Dalam kiprah profesionalnya, Nasaruddin pernah menjabat sebagai Wakil Menteri Agama RI pada 2011–2014. Selama masa jabatannya, ia mendorong reformasi birokrasi di Kementerian Agama dan penguatan moderasi beragama.
Sebagai Imam Besar Istiqlal, ia memimpin revitalisasi masjid terbesar di Asia Tenggara ini menjadi pusat dakwah yang mengedepankan kerukunan antarumat beragama dan kepedulian sosial.
Nasaruddin terpilih sebagai Menteri Agama dalam pemerintahan Prabowo-Gibran periode 2024-2029. Kiprahnya dalam pengembangan agama serta menguatkan kolaborasi agama di Indonesia membuat ia akhirnya dianggap mumpuni untuk menjabat sebagai Menteri Agama.
Ia pun sempat viral saat bersalaman dan mencium Paus Fransiskus saat kunjungan ke Indonesia pada tahun 2024 lalu.
Kontributor : Dea Nabila