Tiga Tahapan Kewajiban Puasa Ramadhan 2025

Suhardiman Suara.Com
Kamis, 02 Januari 2025 | 14:36 WIB
Tiga Tahapan Kewajiban Puasa Ramadhan 2025
Ilustrasi Puasa Ramadhan. (Unsplash)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Puasa Ramadhan adalah ibadah yang dilakukan oleh umat Muslim selama bulan Ramadhan, yang merupakan bulan kesembilan dalam kalender Hijriah.

Puasa ini merupakan kewajiban bagi setiap Muslim yang telah baligh, berakal, dan tidak dalam keadaan haid atau nifas. Pelaksanaan puasa selama satu bulan penuh ini bertujuan untuk mencapai ketakwaan dan meningkatkan kesadaran spiritual umat Islam.

Puasa Ramadhan merupakan salah satu rukun Islam yang diwajibkan bagi umat Muslim. Kewajiban ini telah melalui tiga tahapan sebelum ditetapkan sebagai ibadah yang wajib dilaksanakan secara penuh. Berikut adalah penjelasan mengenai tiga tahapan kewajiban puasa Ramadhan:

1. Puasa Asyura dan Puasa Tiga Hari dalam Setiap Bulan

Pada awalnya, puasa yang dianjurkan adalah puasa Asyura (tanggal 10 Muharram) dan puasa sunnah tiga hari dalam setiap bulan. Ini merupakan praktik yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW ketika beliau tiba di Madinah.

Selama periode ini, puasa belum diwajibkan secara penuh, dan umat Muslim memiliki opsi untuk melaksanakannya atau tidak. Kemudian Allah mewajibkan puasa Ramadhan melalui surat Al-Baqarah ayat 183-184:

يٰٓـاَيُّهَا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا كُتِبَ عَلَيۡکُمُ الصِّيَامُ کَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيۡنَ مِنۡ قَبۡلِکُمۡ لَعَلَّكُمۡ تَتَّقُوۡنَۙ

Artinya: Wahai orang-orang yang beriman diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.

اَيَّامًا مَّعۡدُوۡدٰتٍؕ فَمَنۡ كَانَ مِنۡكُمۡ مَّرِيۡضًا اَوۡ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنۡ اَيَّامٍ اُخَرَ​ؕ وَعَلَى الَّذِيۡنَ يُطِيۡقُوۡنَهٗ فِدۡيَةٌ طَعَامُ مِسۡكِيۡنٍؕ فَمَنۡ تَطَوَّعَ خَيۡرًا فَهُوَ خَيۡرٌ لَّهٗ ؕ وَاَنۡ تَصُوۡمُوۡا خَيۡرٌ لَّـکُمۡ اِنۡ كُنۡتُمۡ تَعۡلَمُوۡنَ

Artinya: (Yaitu) beberapa hari tertentu. Maka, siapa di antara kamu sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), (wajib mengganti) sebanyak hari (yang dia tidak berpuasa itu) pada hari-hari yang lain. Bagi orang yang berat menjalankannya, wajib membayar fidyah, (yaitu) memberi makan seorang miskin. Siapa dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan,) itu lebih baik baginya dan berpuasa itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.

2. Penghapusan Opsi Puasa

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI