Siapa Pendiri OCCRP? Nobatkan Jokowi Masuk Nominasi Tokoh Terkorup 2024

Kamis, 02 Januari 2025 | 13:57 WIB
Siapa Pendiri OCCRP? Nobatkan Jokowi Masuk Nominasi Tokoh Terkorup 2024
Situs OCCRP. [OCCRP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Lembaga Organized Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP) belakangan tengah menjadi perhatian publik. Pasalnya lembaga nirlaba itu memasukan Presiden ke-7 RI, Joko Widodo dalam nominasi tokoh dunia terkorup. 

Diketahui OCCRP menetapkan sejumlah sosok yang dianggap tokoh korup 2024. Selain Jokowi, ada 4 tokoh lain yang masuk daftar finalis orang terkorup di dunia. 

Mereka adalah Presiden Kenya William Ruto, Presiden Nigeria Bola Ahmed Tinubu, Mantan Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina, serta Pengusaha India Gautam Adani.

Sementara tokoh paling korup dinobatkan pada mantan penguasa Rezim Suriah Bashar Al-Assad.

Baca Juga: Tantangan Jokowi Usai Rilis OCCRP Jadi Uji Nyali KPK dan Presiden Prabowo

Usai menominasikan Jokowi, banyak pertanyaan tentang OCCRP, salah satunya soal siapa pendirinya. 

Sosok di Balik OCCRP

Presiden ke-7 Jokowi saat ditemui di Graha Saba Buana, Solo, Rabu (25/12/2024). [Suara.com/Ari Welianto]
Presiden ke-7 Jokowi saat ditemui di Graha Saba Buana, Solo, Rabu (25/12/2024). [Suara.com/Ari Welianto]


OCCRP merupakan organisasi jurnalisme insvestigasi dunia. OCCRP didirikan oleh wartawan investigasi veteran Drew Sullivan dan Paul Radu. 

Lembaga tersebut didirikan pada tahun 2007 dan berkantor pusat di Belanda. Kini OCCRP memiliki staf yang sudah tersebar di enam benua.

Drew Sullivan sendiri merupaan penguasaha sosial sekaligus pendiri dan penerbut OCCRP. Drew sendiri memiliki latar belakang wartawan investigasi dari surat kabar The Tennessean dan Tim Penugasan Khusus Associated Press.

Baca Juga: Jokowi Masuk Tokoh Terkorup Versi OCCRP, Pengamat Minta Buktikan kalau Harta Kekayaannya Didapatkan Secara Sah

Sebelumnya ia juga merupakan pendiri Center for Investigative Reporting, pusat investigasi terkemuka di Bosnia-Herzegovina.

Pria lulusan Teknik Dirgantara dari Universitas Texas A&M itu juga sempat menciptakan Reporters Shield di mana merupakan program keanggotaan outlet media dan LSM yang membantu melindungi jurnalisme investigasi terhadap pelecehan hukum.

Sementara rekannya, Paul Radu atau Paulus Radu juga merupakan wartawan invstigasi senior. Ia sempat ikut memimpin proyek besar yang melibatkan Rusia, Azerbaijan, dan Troika Laundromat. 

Radu aktif mengembangkan alat-alat yang membantu jurnalisme, seperti Visual Investigative Scenarios, Investigative Dashboard, dan lain sebagainya. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI