Klarifikasi Menohok OCCRP Usai Dituding Tentukan Tokoh Korup Lewat Voting: Memangnya Ini Kontes?

Kamis, 02 Januari 2025 | 09:24 WIB
Klarifikasi Menohok OCCRP Usai Dituding Tentukan Tokoh Korup Lewat Voting: Memangnya Ini Kontes?
Presiden ke-7 RI Joko Widodo. [Tangkapan layar]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Media sosial belakangan dihebohkan dengan Presiden ke-7 RI, Joko Widodo yang masuk nominasi tokoh dunia terkorup versi Organized Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP).

Selain Jokowi, ada 4 tokoh lain yang masuk daftar finalis orang terkorup di dunia. Mereka adalah Presiden Kenya William Ruto, Presiden Nigeria Bola Ahmed Tinubu, Mantan Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina, serta Pengusaha India Gautam Adani.

Sementara tokoh paling korup dinobatkan pada mantan penguasa Rezim Suriah Bashar Al-Assad.

Soal masuknya Jokowi ke nominasi OCCRP, para pendukungnya menyebut penetapan tersebut dilakukan secara voting dan manipulatif. Hal ini salah satunya diungkap oleh Ketua Umum Jokowi Mania, Immanuel Ebenezer Gerungan atau Noel.

Baca Juga: Jokowi Masuk Daftar Pemimpin Paling Korup 2024, Netizen: Nama Indonesia Menghitam di Mata Dunia

Masa lalu Immanuel Ebenezer. [Youtube Catatan Jurnalis Sukriansyah]
Masa lalu Immanuel Ebenezer. [Youtube Catatan Jurnalis Sukriansyah]


“Kredibilitas dan netralitas tim penilai OCCRP sangat meragukan, terbukti dari hasil penilaian mereka yang ngawur. Apa yang dikorupsi Jokowi?” kata Noel dalam keterangannnya, Rabu (1/1/2025).

"Kita pantas mencurigai hasil penilaian OCCRP, karena ada yang mengatakan, OCCRP menarik kesimpulan berdasarkan nomisasi/voting dari pembaca hingga jurnalis dunia. Penentuan finalis tergantung masukan publik, pembaca, jurnalis, dan pihak lain relasi OCCRP," sambungnya.

Soal tudingan dari berbagai pihak, OCCRP menyangkal pihaknya menentukan nominasi melalui voting. 

"Nominasi bukan ditentukan lewat voting. Juri kami meninjau (riset) semua nominasi, tetapi keputusan akhir ada di tangan para juri. Ini bukan kontes popularitas," tulis OCCRP dikutip dari akun X mereka, Kamis (2/1/2025).

“Tahun ini, para juri memilih Bashar al-Assad, dengan alasan kekacauan dan kehancuran lintas perbatasan selama beberapa generasi yang disebabkan oleh rezimnya di Timur Tengah,” imbuhnya.

Baca Juga: Mengenal OCCRP, Lembaga yang Rilis Jokowi Masuk Daftar Pemimpin Terkorup 2024 di Dunia!

Menurut OCCRP, pihaknya mempertimbangkan dari sisi kerusakan global atas korupsi atau kejahatan tiap nominasi tokoh.

“Kami menyelidiki korupsi, kejahatan, dan dampaknya terhadap kehidupan dan demokrasi,” tulis akun OCCRP.

“Kami mempunyai pengalaman luas dalam bekerja dengan pelapor pelanggaran serta menangani kebocoran informasi sensitif, investigasi kami merupakan kerja sama global. Jurnalis OCCRP mengungkap korupsi, melacak aliran uang lintas batas, dan mengungkap transaksi keuangan yang rumit,” tandasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI