Sampai saat ini dugaan penyebab kecelakaan Jeju Air adalah tabrakan dengan burung (birdstrike) beberapa saat sebelum mendarat dan cuaca buruk. Dilaporkan pula bahwa satu menit setelah laporan birdstrike, pilot berteriak mayday sebagai tanda bahaya.
Kotak hitam atau black box pesawat saat ini sudah ditemukan dan tengah ditelaah lebih lanjut untuk mengetahui penyebab pastinya.
Kementerian Pertahanan, Infrastruktur, dan Transportasi Korea juga merilis pernyataan terkait kronologi landasan pacu. Menara pengawas disebut sempat memberi peringatan tabrakan burung pada pilot.
Peringatan itu membuat Jeju Air sempat mencoba mendarat lagi di landasan. Namun, akhirnya tidak berhasil karena pesawat justru mendarat tanpa roda.
“Butuh rangkaian peristiwa yang benar-benar katastropik untuk menyebabkan kehilangan nyawa sebesar ini,” ujar Philip Butterworth, konsultan penerbangan pada AFP.
Kontributor : Hillary Sekar Pawestri