Salah satu pengurus MOGO, Indah juga menceritakan bahwa mereka memiliki tiga pilar, Move In, Move On, dan Game On. Indah menjelaskan, pada pilar Move IN, mereka berupaya memberikan zona aman dan nyaman bagi anggota komunitas dalam menceritakan kondisi mereka. Memberikan konseling dan menjadi support system.
"Pada pilar Move On, kami memberikan pelatihan, pendampingan, dan juga konsultasi untuk pengembangan karir. Dan Game On membuka peluang kolaborasi dan menjadi jembatan antara anggota dan peluang di luar sana untuk mendapatkan penghasilan," ujar Indah.
Indah juga menambahkan, bahwa dalam grup WhatsApp mereka juga menyediakan informasi lowongan kerja melalui mitra dan jaringan LinkedIn, yang dikelola langsung oleh Lingga.
Beberapa anggota telah berhasil mendapatkan pekerjaan kembali, sementara yang lain memanfaatkan waktu ini untuk memulai usaha kecil. Salah satu cerita inspiratif datang dari anggota yang belajar AI dan memulai channel YouTube, membuka peluang baru di dunia digital.n Lebih lanjut, Lingga berharap pemerintah dapat lebih proaktif dalam mendukung masyarakat terdampak PHK.
"Program seperti JKP (Jaminan Kehilangan Pekerjaan) memang membantu, tetapi pelaksanaannya masih terbatas," ujarnya. Ia juga menyoroti potensi besar para profesional terdampak untuk diberdayakan melalui pelatihan atau proyek yang relevan.
Lingga juga bercita-cita menjadikan komunitas ini sebagai wadah besar untuk mengubah stigma tentang mereka yang terkena layoff.
"Dengan dukungan komunitas, mereka bisa kembali berdaya, menjadi mentor, pembicara, atau bahkan pengusaha," tegasnya.