Suara.com - Bencana alam dapat terjadi kapan saja dan di mana saja. Apalagi di Indonesia, di mana bencana alam kerap melanda di berbagai wilayahnya hingga menimbulkan kerugian baik secara material maupun non-material. Sepanjang 2024 saja, terhitung sudah ada 1.942 kejadian bencana alam yang terjadi (data BNPB).
Untuk mengurangi dampak buruknya, tentu saja diperlukan pengetahuan dan kesadaran akan risiko bencana serta langkah-langkah pencegahan yang tepat.
Pencegahan dan edukasi risiko bencana merupakan upaya proaktif untuk mengurangi dampak negatif dari bencana. Dengan memahami risiko yang mungkin terjadi, kita tak hanya dapat mempersiapkan diri dan keluarga dengan lebih baik untuk menghadapi situasi darurat, tetapi juga meminimalkan kerugian materiil dan non-materiil.
Apa yang Perlu Kita Ketahui?
Hidup di negara yang rawan bencana, beberapa hal berikut harus kita ketahui:
- Identifikasi Risiko Bencana di Sekitar
Pelajari jenis bencana apa saja yang mungkin terjadi di wilayah kita, seperti gempa bumi, banjir, tanah longsor, atau gunung meletus. Kemudian kenali tanda-tanda alam yang mengindikasikan akan terjadinya bencana.
- Membuat Rencana Keluarga
Tentukan tempat berkumpul yang aman dan mudah dijangkau oleh seluruh anggota keluarga. Kemudian pastikan untuk selalu mempersiapkan perlengkapan darurat seperti makanan, air minum, obat-obatan, senter, radio, dan dokumen penting.
Baca Juga: 21 Hari Bertahan di Lautan, Martunis Anak Angkat Ronaldo Ungkap Kisah Pilu saat Tsunami Aceh
- Meningkatkan Kesadaran Masyarakat