Suara.com - Connie Rahakundini Bakrie memberi klaim bombastis usai sosok Sektretaris Jenderal PDI Perjuangan (Sekjen PDIP) Hasto Kristiyanto ditetapkan oleh KPK sebagai tersangka terkait dugaan korupsi yang dilakukan oleh Harun Masiku.
Sosok pengamat militer itu mengklaim telah mengamankan dokumen rahasia milik Hasto yang kini tersembunyi di negara Rusia. Adapun ia mengamankan dokumen tersebut usai asisten Hasto, Kusnadi, yang sempat mengalami kejadian tak mengenakkan dengan KPK.
Barang-barang bawaan Kusnadi berupa buku dan ponsel akhirnya disita oleh KPK kendati bukan bagian dari penyidikan. Connie sontak berinisiatif untuk mengamankan sebuah dokumen rahasia.
"Jadi, pas saya pulang ke Indonesia, saya dititipkan beberapa dokumen penting, dan sudah saya amankan dan sudah dinotariskan di Rusia,"ujar Connie dalam sebuah video viral di TikTok, dikutip Jumat (27/12/2024).
Baca Juga: Gegara Jejak Tanda Tangan, Megawati Bisa Diperiksa KPK usai Hasto PDIP Tersangka
Ia mengaku bahwa dokumen tersebut bisa membuat publik gempar jika disebarluaskan.
"Ya, bisa saja itu jadi bom waktu, kita lihat saja. Jadi, sebagai sahabat, saya hanya membantu, saya membantu Mas Hasto sebatas yang saya mampu," lanjut Connie.
Klaim Connie tersebut sontak membuat huru-hara di tengah publik. Pasalnya, pendidikan Connie Rahakundini Bakrie tak main-main.
Ia memiliki kapabilitas akademis yang mumpuni sebagai seorang guru besar intelijen dan militer.
Lantas, seperti apa rekam jejak pendidikan Connie Rahakundini?
Baca Juga: Curigai Jokowi di Balik Penetapan Tersangka Hasto Kristiyanto, PDIP Punya Bukti atau Cuma Fitnah?
Geluti disiplin ilmu unik yakni studi pertahanan
Perempuan yang lahir dengan nama Rahakundini Laspetrini ini punya latar belakang pendidikan yang unik dan jarang dieksplor oleh masyarakat awam.
Ia menggeluti bidang ilmu pertahanan, militer, dan intelijen yang masih masuk ke payung ilmu hubungan internasional.
Connie memulai perjalanan studinya di di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (UI) untuk mendalami ilmu pertahanan.
Berkat keuletannya belajar, ia akhirnya lulus dengan gelar Sarjana Sosial pada tahun 2005.
Tak puas dengan gelar sarjana, Connie melanjutkan studinya ke APCSS Asia Pasific Centre for Security Studies, Hawaii dan Fu Hsing Kang College.
Ia juga sempat menempuh studi di Chevening Executive Programme for Democracy and Security di Birmingham University, Inggris.
Connie akhirnya memilih untuk pulang ke Indonesia untuk mengejar gelar doktoral di Universitas Indonesia.
Selepas rampung tamat hingga S3, Connie mengajar di berbagai kampus seperti Universitas Jenderal Achmad Yani, Jawa Barat hingga Sorbonne dan Le Havre University di Perancis.
Putri akademisi Bakrie Arbie ini juga diangkat menjadi guru besar atas kiprahnya dalam meneliti isu-isu pertahanan. Ia mengantongi jabatan guru besar Hubungan Internasional St Petersburg State University.
Kontributor : Armand Ilham