Pithecanthropus Erectus: Jejak Nenek Moyang Indonesia di Bumi Nusantara

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Jum'at, 27 Desember 2024 | 17:34 WIB
Pithecanthropus Erectus: Jejak Nenek Moyang Indonesia di Bumi Nusantara
Pameran Fosil Pithecanthropus Erectus bertajuk "Indonesia: The Oldest Civilization on Earth?" di Museum Nasional Indonesia pada tahun 2024. (Dok. Kemenbud)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Indonesia memiliki koleksi fosil Homo erectus terbesar di Asia Tenggara. Selain Trinil, situs lain seperti Sangiran dan Ngandong juga mengungkap fosil Homo erectus yang signifikan. Diperkirakan 60% temuan Homo erectus di dunia berasal dari Indonesia, menjadikan wilayah ini sebagai pusat penelitian evolusi manusia purba.

5. Pameran Fosil Pithecanthropus Erectus

Fosil Pithecanthropus erectus telah dipamerkan dalam berbagai kesempatan, termasuk pameran bertajuk "Indonesia: The Oldest Civilization on Earth?" di Museum Nasional Indonesia pada tahun 2024. Pameran ini menjadi pengingat betapa pentingnya peran Indonesia dalam narasi besar evolusi manusia.

Pameran Fosil Pithecanthropus Erectus bertajuk "Indonesia: The Oldest Civilization on Earth?" di Museum Nasional Indonesia pada tahun 2024. (Dok. Kemenbud)
Pameran Fosil Pithecanthropus Erectus bertajuk "Indonesia: The Oldest Civilization on Earth?" di Museum Nasional Indonesia pada tahun 2024. (Dok. Kemenbud)

Indonesia merupakan rumah bagi koleksi fosil manusia purba terbesar di Asia Tenggara. Dari seluruh temuan Homo erectus di dunia, sekitar 60% ditemukan di Indonesia, terutama di Pulau Jawa. Situs arkeologi seperti Sangiran, Trinil, dan Ngandong telah mengungkap fosil yang berusia lebih dari 1,5 juta tahun. Penemuan-penemuan ini membuktikan bahwa Nusantara memiliki peran kunci dalam sejarah adaptasi dan inovasi manusia purba.

Pameran ini juga menghadirkan berbagai fosil dan artefak bernilai sejarah tinggi, termasuk tengkorak Homo erectus S-17, fosil paling lengkap yang untuk pertama kalinya dipamerkan kepada publik.

“Kawasan Nusantara adalah laboratorium alami yang menunjukkan bagaimana manusia purba bertahan hidup, beradaptasi, dan berinovasi,” ujar Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI