"Untuk dapat menemukan pasangan kita, kita harus kenal sama diri kita sendiri dulu. Apa yang kita suka, apa yang bisa kita tolerir dalam hubungan, apa visi misiku, apakah align dengan pasangan kita," ucap Febby Rastanty, Sabtu (21/12/24).
Ian Hugen, turut hadir dan berbagi dalam sesi life skills. Menurutnya, life skills yang penting belakangan ini adalah menjadi bodo amat di era digital.
"Bodo amat itu sebuah life skills yang berguna untuk menjadi shield di era digital seperti sekarang ini," ucap Ian Hugen memulai sharing-nya.

Sayangnya, menurut Ian, bodo amat seperti pedang bermata dua. Terlalu bodo amat tentu tidak baik karena bisa membuat orang menjadi nirempati. Tapi, menjadi orang yang terlalu memikirkan pendapat orang lain sangat berbahaya.
"Penting untuk kita punya cirlce atau lingkungan yang kita percaya kritik kita adalah untuk membangun kita. Aku bodo amat, tapi bukan anti kritik," tegas Ian Hugen.
Selain sesi utama, mereka yang hadir juga bisa menikmati Twenties Journey Live Experience Area, sebuah area interaktif yang menyediakan berbagai aktivitas yang menyenangkan dan penuh makna.
Memasuki venue, pengunjung akan langsung menemukan "Memory Drop off" di mana mereka bisa menyumbang barang penuh kenangan mereka dan diberikan lagi kepada mereka yang membutuhkan.
Setelahnya, pengunjung bisa menulis pesan semangat melalui "Message to Stranger" yang digantungkan di cloud of kindness. Selain itu, mereka juga bisa berkreasi di Craft & Carry untuk membuat kenang-kenangan dan dibawa pulang.
Naik ke lantai atas, ada booth untuk mereka yang ingin mencari teman atau jodoh yaitu "Ready, Set, Match". Pengunjung akan masuk ke dalam sebuah ruangan dan mengobrol selama beberapa menit tanpa mengetahui lawan bicaranya.
Baca Juga: Beda Kekayaan Raffi Ahmad Vs Jennifer Jill, Kompak Angkat Anak di Tahun 2024
Setelahnya, mereka bisa memencet tombol berwarna hijau untuk menyatakan kecocokan atau merah jika belum merasa cocok. Dari banyaknya booth Twenties Live Experience Area, "Dear Me" menjadi yang paling ramai dikunjungi.