Suara.com - Ketika menginjak usia 20-an, ada banyak pertanyaan dan kegelisahan akan tujuan hidup, karier, hingga percintaan.
Untuk itulah, In Our Twenties menggelar Festival of Twenties dengan tema utama "Work in Progress" yang bertujuan untuk menjadi ruang bagi generasi muda di usia 20-an untuk saling belajar, berbagi pengalaman, dan berkembang bersama.
Digelar di Ciputra Artpreneur pada Sabtu (21/12/2024), Festival of Twenties dihadiri sekitar 1500 orang. Bersama-sama, mereka bertemu dan saling berbagi di acara yang dimulai sejak pukul 10.00 hingga 22.00 WIB.
Jihan Amirah, selaku founder In Our Twenties, mengaku awal mula menyelenggarakan Festival of Twenties bermula dari dirinya yang menyadari bahwa di usia 20-an yang mengalami banyak kebingungan.
Baca Juga: Beda Kekayaan Raffi Ahmad Vs Jennifer Jill, Kompak Angkat Anak di Tahun 2024
Memiliki circle pertemanan yang berada di usia sama, akses, dan komunitas, Jihan mengaku beruntung bisa saling belajar.
"Tapi aku mikir, gimana ya kalau umur 20-an yang lain, yang gak punya akses sebanyak itu untuk belajar sedangkan ketika aku cek platform untuk orang mengedukasi dirinya di umur 20-an masih sedikit bahkan gak ada yang spesifik," terang Jihan Amirah kepada Suara.com, Sabtu (21/12/24).
In Our Twenties yang memulai perjalanannya dari podcast YouTube ini terus berkembang, hingga akhirnya Jihan terpikirkan untuk membuat annual festival untuk mempertemukan mereka di usia 20-an secara langsung.
Festival of Twenties menghadirkan Multi-Experience Show, sebuah pertunjukkan yang menggabungkan story telling, baca puisi, stand-up comedy, mini art performance dengan berbagai narasumber. Show dibagi menjadi empat tema yaitu karier, relationship, life skills, dan self-discovery.
Setiap story teller bercerita di atas panggung selama beberapa menit untuk sharing terkait tema-tema di atas. Mereka berbagi pengalaman hidupnya untuk dibagikan kepada mereka yang hadir di Festival of Twenties.
Baca Juga: Anak Yatim Digebuki Pemobil Arogan gegara Ditegur Abu Rokok, Lapor Polisi Tak Digubris
Di sesi relationship, Febby Rastanty hadir untuk berbagi kisah percintaannya. Menurut Febby Rastanty dalam sesi sharing-nya, penting untuk mengenal diri sendiri sebelum menemukan pasangan yang tepat.
"Untuk dapat menemukan pasangan kita, kita harus kenal sama diri kita sendiri dulu. Apa yang kita suka, apa yang bisa kita tolerir dalam hubungan, apa visi misiku, apakah align dengan pasangan kita," ucap Febby Rastanty, Sabtu (21/12/24).
Ian Hugen, turut hadir dan berbagi dalam sesi life skills. Menurutnya, life skills yang penting belakangan ini adalah menjadi bodo amat di era digital.
"Bodo amat itu sebuah life skills yang berguna untuk menjadi shield di era digital seperti sekarang ini," ucap Ian Hugen memulai sharing-nya.
Sayangnya, menurut Ian, bodo amat seperti pedang bermata dua. Terlalu bodo amat tentu tidak baik karena bisa membuat orang menjadi nirempati. Tapi, menjadi orang yang terlalu memikirkan pendapat orang lain sangat berbahaya.
"Penting untuk kita punya cirlce atau lingkungan yang kita percaya kritik kita adalah untuk membangun kita. Aku bodo amat, tapi bukan anti kritik," tegas Ian Hugen.
Selain sesi utama, mereka yang hadir juga bisa menikmati Twenties Journey Live Experience Area, sebuah area interaktif yang menyediakan berbagai aktivitas yang menyenangkan dan penuh makna.
Memasuki venue, pengunjung akan langsung menemukan "Memory Drop off" di mana mereka bisa menyumbang barang penuh kenangan mereka dan diberikan lagi kepada mereka yang membutuhkan.
Setelahnya, pengunjung bisa menulis pesan semangat melalui "Message to Stranger" yang digantungkan di cloud of kindness. Selain itu, mereka juga bisa berkreasi di Craft & Carry untuk membuat kenang-kenangan dan dibawa pulang.
Naik ke lantai atas, ada booth untuk mereka yang ingin mencari teman atau jodoh yaitu "Ready, Set, Match". Pengunjung akan masuk ke dalam sebuah ruangan dan mengobrol selama beberapa menit tanpa mengetahui lawan bicaranya.
Setelahnya, mereka bisa memencet tombol berwarna hijau untuk menyatakan kecocokan atau merah jika belum merasa cocok. Dari banyaknya booth Twenties Live Experience Area, "Dear Me" menjadi yang paling ramai dikunjungi.
Di dalam ruangan, pengunjung bisa refleksi diri dan perjalanan umur 20-an. Festival of Twenties yang memang membuka ruang bagi mereka untuk sharing juga menghadirkan "The Buzz Spot" di mana komunitas dan mereka yang hadir bisa saling sharing dan ngobrol.
Melalui event ini, Jihan Amirah berharap orang-orang merasa seperti datang ke rumah dan bertemu orang-orang sesama usia 20-an. Sehingga, mereka yang ada di usia 20-an bisa terhubung dan saling belajar satu sama lain.