Suara.com - Hasil riset terbaru menunjukkan bahwa kue Natal berwarna-warni cenderung lebih menggugah selera dibandingkan dengan kue bebas gula, meningkatkan risiko konsumsi gula berlebih selama liburan.
Penelitian ini dipublikasikan dalam Acta Psychologica edisi Mei 2024, dan dilakukan pada 58 responden berusia 17 hingga 49 tahun.
Menurut siaran The Hindustan Times pada Rabu (25/12/2024), para peserta penelitian menggunakan kacamata pelacak gerak mata saat mengamati meja prasmanan berisi kue-kue dengan dan tanpa gula.
Selain kue, terdapat hadiah yang diberi label sebagai hadiah Natal atau ulang tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa objek terkait perayaan Natal, termasuk kue berwarna cerah, menarik perhatian lebih besar.
Penelitian mengungkap bahwa peserta lebih memilih kue Natal manis daripada kue bebas gula, meskipun menyadari dampaknya terhadap kesehatan.
Bahkan, ketika diberi pilihan antara kue jahe tinggi kalori dan buah rendah kalori seperti clementine, mayoritas tetap memilih kue manis.
Para peneliti mencatat bahwa terlalu menekankan nilai gizi makanan saat liburan dapat berisiko menghasilkan dampak yang bertolak belakang.
Perspektif yang lebih seimbang perlu diterapkan dalam menyajikan makanan Natal, terutama untuk mencegah kenaikan berat badan yang kerap terjadi selama liburan.
Temuan ini memberikan wawasan penting terkait hubungan antara visual makanan dan kecenderungan konsumsi gula.
Implikasi penelitian ini diharapkan dapat membantu pengembangan intervensi untuk mempromosikan pilihan makanan yang lebih sehat, terutama saat musim liburan seperti Natal. (antara)