Suara.com - Mantan pengurus PSSI yang kini menjabat sebagai Presiden Direktur PSS Sleman, Gusti Randa, menyampaikan pandangannya terkait masa depan pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong (STY).
Dalam diskusi bersama pengamat sepak bola nasional, Tommy Welly atau Bung Towel, Gusti Randa menegaskan pentingnya evaluasi terhadap kinerja STY usai kegagalan Timnas di Piala AFF 2024.
"Apakah sekarang dengan kegagalan kita di Piala AFF, kita akan evaluasi pelatih kita? Oh pasti menurut saya. Semua pelatih di PSSI ini, kalau gagal dengan targetnya, itu pasti dievaluasi," ujar Gusti Randa dalam program "Catatan Demokrasi", dikutip dari Suara.com, Kamis (26/12/2024).
Menurut Gusti Randa, evaluasi bukan hal baru bagi PSSI. Dia menyinggung beberapa pelatih sebelumnya seperti Simon McMenemy dan Luis Milla, yang pernah dievaluasi dan akhirnya diganti oleh federasi.
"Kita ambil dari Alfred Riedl, Simon, lalu Luis Milla. Semua dievaluasi. Tapi tergantung tim analis dan Exco PSSI apakah hasil evaluasi itu langsung mengganti pelatih," jelasnya.
Namun, Gusti Randa juga menekankan bahwa evaluasi tidak selalu harus berujung pada pemecatan. Ia mengapresiasi keberhasilan Shin Tae-yong membawa Timnas Indonesia ke putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia, sebuah capaian yang menurutnya membanggakan.
"Situasi hari ini kita sedang mempersiapkan Kualifikasi Piala Dunia 2026 yang masih dipegang oleh Shin Tae-yong. Berhasil apa tidak? Menurut saya cukup berhasil," kata Gusti Randa.
Dalam pandangannya, Shin Tae-yong masih layak mendapatkan kepercayaan untuk menyelesaikan tugasnya di Kualifikasi Piala Dunia 2026. "Kalau saya boleh berpendapat, Bung Towel, STY harus menuntaskan tugasnya sampai Kualifikasi Piala Dunia selesai," imbuhnya.
Lantas, siapa Gusti Randa?
Nama Gusti Randa menjadi sorotan publik sejak membintangi sinetron legendaris Siti Nurbaya yang tayang di TVRI pada era 1990-an. Dalam sinetron tersebut, ia memerankan karakter Samsul Bahri, kekasih dari Siti Nurbaya. Popularitasnya tidak hanya melejit di dunia seni peran, tetapi juga merambah ke dunia tarik suara.
Selain karier di dunia hiburan, Gusti Randa juga dikenal sebagai pengacara. Salah satu momen penting dalam karier hukumnya adalah ketika ia menjadi kuasa hukum Persija Jakarta. Pada 18 Desember 2011, ia menangani kasus pengeroyokan yang melibatkan tiga pemain dan dua ofisial Persija terhadap dua pemain Sriwijaya FC.
Tak berhenti di dunia hukum, pria kelahiran Jakarta pada 15 Agustus 1965 ini turut aktif di dunia olahraga, khususnya sepak bola. Pada tahun 2009, ia diajak mantan pemain tim nasional Indonesia, Ronny Pattinasarani, untuk mempopulerkan futsal di Indonesia.
Dari situ, Gusti Randa membentuk Persatuan Olahraga Futsal Indonesia (POFI), yang menjadi awal keterlibatannya di PSSI.
Sebagai pengacara, Gusti Randa sering menangani kasus hukum yang melibatkan PSSI dan klub sepak bola Indonesia.
Ia juga dipercaya sebagai anggota tim verifikasi calon Ketua Umum PSSI pada awal 2011 dan kemudian menjabat sebagai anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI. Pada 2019, ia diangkat sebagai pelaksana tugas (Plt) Ketua Umum PSSI, menggantikan posisi Joko Driyono.