Suara.com - Sekolah kedinasan seringkali menjadi pilihan favorit bagi banyak pelajar di Indonesia karena menawarkan pendidikan berkualitas dengan jaminan ikatan dinas dan potensi langsung bekerja di instansi pemerintah. Ternyata, tidak semua sekolah kedinasan memiliki persaingan yang ketat. Beberapa sekolah kedinasan dianggap lebih mudah untuk dimasuki dibandingkan dengan yang lainnya, asalkan memenuhi persyaratan yang telah ditentukan.
Cari tahu informasi seputar daftar sekolah kedinasan yang mudah masuk di Indonesia, melalui ulasan di bawah ini, yuk!
Daftar Sekolah Kedinasan yang Mudah Masuk
Berikut ini adalah daftar sekolah kedinasan yang relatif lebih mudah masuk, beserta syarat-syaratnya:
1. Politeknik Keuangan Negara (PKN) STAN
Ini adalah sekolah kedinasan di bawah Kementerian Keuangan Republik Indonesia, yang menawarkan program diploma di bidang keuangan negara, akuntansi, dan pajak. Meskipun pendaftarannya banyak, STAN ini memiliki daya tampung yang cukup besar dan menawarkan banyak program studi, sehingga kesempatan masuknya lebih luas.
Baca Juga: Mau Kuliah Gratis? Begini Cara Dapat KIP Kuliah 2025!
2. Politeknik Statistika STIS
Ini adalah sekolah kedinasan di bawah naungan Badan Pusat Statistik (BPS), yang menawarkan program di bidang statistika dan komputasi. STIS ini dikenal cukup mudah dimasuki bagi siswa yang memiliki dasar akademik kuat di bidang matematika dan statistik.
3. Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN)
Ini adalah sekolah kedinasan di bawah Kementerian Dalam Negeri yang berfokus pada pendidikan pemerintahan, di mana program studinya bertujuan untuk mencetak calon aparatur pemerintah yang siap ditempatkan di berbagai daerah. IPDN ini menawarkan peluang yang cukup besar bagi mereka yang ingin menjadi aparatur pemerintah di tingkat lokal atau pusat.
4. Politeknik Ilmu Pemasyarakatan (Poltekip)
Ini adalah sekolah kedinasan di bawah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) yang mendidik calon-calon petugas pemasyarakatan. Dengan daya tampung yang cukup besar dan kebutuhan akan tenaga pemasyarakatan yang selalu ada, Poltekip ini tentunya bisa menjadi pilihan yang baik bagi calon mahasiswa yang berminat di bidang ini.
5. Politeknik Imigrasi (Poltekim)
Poltekim ini juga berada di bawah Kemenkumham dan berfokus pada pendidikan di bidang imigrasi. Sekolah ini melatih mahasiswa untuk menjadi aparatur negara di bidang pengelolaan imigrasi, yang mencakup pengawasan orang asing, pelayanan imigrasi, dan juga pengawasan lalu lintas orang di perbatasan.
6. Sekolah Tinggi Sandi Negara (STSN)
Ini adalah sekolah kedinasan di bawah Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) yang menawarkan pendidikan di bidang keamanan informasi dan siber, yang memiliki daya tampung yang lebih besar dari beberapa sekolah kedinasan lainnya. Selain itu, sekolah kedinasan ini juga memiliki peluang untuk berkembang di sektor teknologi informasi yang terus berkembang.
Baca Juga: Daftar Sekolah Kedinasan yang Boleh Pakai Kacamata, Catat!
7. Akademi Militer (Akmil) dan Akademi Kepolisian (Akpol)
Bagi mereka yang ingin berkarier di dunia militer atau kepolisian, tentunya Akmil dan Akpol bisa menjadi pilihan yang tepat. Kedua institusi ini memiliki daya tampung yang cukup besar dan mencakup program pendidikan yang terstruktur dan praktis dalam mempersiapkan calon perwira TNI dan Polri.
Persyaratan Umum Masuk Sekolah Kedinasan
Setiap sekolah kedinasan tentunya memiliki persyaratan masuk yang berbeda, namun ada beberapa persyaratan umum yang biasanya harus dipenuhi, di antaranya adalah sebagai berikut:
- Warga Negara Indonesia (WNI) berusia maksimal 21-23 tahun (tergantung pada kebijakan sekolah yang dipilih).
- Kesehatan fisik dan mental yang baik serta terbebas dari narkoba.
- Tinggi badan dan kondisi fisik yang sesuai dengan persyaratan masing-masing sekolah.
- Pendidikan minimal SMA atau sederajat dengan nilai akademik memadai.
- Tes akademik dan wawancara yang dinilai sebagai bagian dari seleksi masuk sekolah kedinasan.P
Pada umumnya, sekolah kedinasan juga akan melakukan seleksi fisik dan kesehatan untuk memastikan bahwa calon mahasiswa siap menjalani pendidikan kedinasan yang ketat.
Kontributor : Rishna Maulina Pratama