Suara.com - Semasa berjaya sebagai pesulap, Pak Tarno disebut-sebut bisa mendapat bayaran hingga puluhan juta Rupiah sekali tampil. Namun tampaknya kesuksesan sang suami tidak serta-merta bisa dinikmati oleh istri pertamanya, Ibu Sariyah.
“Kadang dapat Rp25 juta, Rp20 juta, pernah juga dapat Rp15 juta. Seminggu nggak tentu sih, ada yang rutin, kadang ada yang cuma dua hari,” tutur Pak Tarno dalam tayangan Insertstory tahun 2019 silam.
Namun besarnya pendapatan dan popularitas Pak Tarno ini sepertinya tidak ikut dinikmati oleh Ibu Sariyah yang mengaku terus menjadi buruh cuci. Pekerjaan ini memang konsisten dilakoni Ibu Sariyah sejak menikah dengan Pak Tarno pada tahun 2002, tentu dengan maksud meringankan beban keuangan keluarga.
“Saya sibuk kerja, kerja, kerja, sampai sekarang saya belum pernah nggak (jadi) kuli cuci, nggak berhenti-berhenti sampai sekarang. Saya (berniat) ngebantu suami juga,” kata Ibu Sariyah saat berbincang dengan content creator Adief Wafi di kanal YouTube-nya.
Baca Juga: Gak Dikontenin seperti Ria Ricis, Atta Halilintar Diam-Diam Bantu Pak Tarno dengan Beli 70 Kaligrafi
Bahkan Ibu Sariyah sampai menjadi buruh cuci untuk empat rumah. Pekerjaan itu pun terus dilakoni hingga 20 tahun kemudian. Dilihat di tayangan SILET RCTI Infotainment, Ibu Sariyah sempat menunjukkan tumpukan pakaian kering hasil cuciannya yang harus disetrika.
“Ini jadi 2 (dari dua rumah), biasanya mah 4,” ucap Ibu Sariah.
Ibu Sariyah memang harus terus bekerja keras sebab Pak Tarno diduga tidak memberikan nafkah untuknya dan anak-anak mereka. Dituturkan Ibu Sariyah, terakhir kali Pak Tarno memberikan nafkah adalah setelah Idul Adha, yakni berupa uang senilai Rp200 ribu.
“Tiga bulan habis puasa, pulang-pulang (sewaktu) Lebaran Haji tanggal 17, ngasih duit 200 (ribu Rupiah) ke adik ipar. Nah sekarang udah sebulan setengah nggak ngasih duit lagi, nggak pulang lagi, sampai sekarang,” tandas Ibu Sariyah.
Baca Juga: Kondisi Rumah Istri Pertama Pak Tarno Memprihatinkan, Atap Bocor dan Toilet Mampet