Spesial Hari Ibu: Kisah Pemberdayaan Perempuan Melalui Tenun dan Songket

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Rabu, 25 Desember 2024 | 08:10 WIB
Spesial Hari Ibu: Kisah Pemberdayaan Perempuan Melalui Tenun dan Songket
Anna Mariana, tokoh wastra Indonesia. (Dok. Pribadi)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Warisan budaya Indonesia memiliki banyak wajah, namun salah satu yang paling membanggakan adalah wastra tradisional berupa tenun dan songket. Lebih dari sekadar kain, wastra tradisional Indonesia menjadi simbol pemberdayaan perempuan dan pelestarian budaya yang telah berlangsung selama berabad-abad.

Di momen spesial Hari Ibu tahun ini, Prof. Dr. Hj. Anna Mariana, tokoh wastra Indonesia dan desainer senior yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Komunitas Indonesia International Fashion Art & UKM (KADIIFA), menjelaskan bahwa wastra tradisional Indonesia memiliki keistimewaan yang tidak dimiliki negara lain.

"Kebanyakan perajin-perajin yang mengerjakannya adalah kaum perempuan dan ibu-ibu di seluruh daerah kepulauan Indonesia secara turun-temurun, serta menjadi sumber mata pencahariannya, industri tradisional tenun-tenun dan songket masih di pertahankan produknya," jelas Anna, ditulis Rabu (25/12/2024).

Keunikan Wastra Tradisional Indonesia

Yang membuat wastra tradisional Indonesia begitu istimewa adalah nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Menurut Anna, wastra tradisional merupakan "warisan budaya leluhur bangsa indonesia yang motif-motifnya memiliki nilai-nilai sejarah dan filosofi seni yang sangat adiluhung, unik dan memiliki nilai jual tinggi."

Tidak mengherankan jika produk wastra Indonesia mampu mencuri perhatian dunia internasional. "Menjadi tren mode yang mampu mengguncang mata dunia karena keindahan dan keunikan motif dan produknya yang hampir negara-negara lain tidak mampu membuatnya. Produk tekstil tradisional, produk fashion berbasis tenun-tenun tradisional khas indonesia, mampu memberikan kontribusi devisa besar bagi Indonesia karena tingginya nilai ekspor," papar Anna.

Pemberdayaan Perempuan Melalui Wastra

Industri wastra tradisional tidak hanya berbicara tentang pelestarian budaya, tetapi juga tentang pemberdayaan perempuan. Di era modern ini, peran perempuan dalam industri fashion dan wastra tradisional semakin signifikan. Seperti yang diungkapkan Anna, "Perempuan-perempuan masa kini yang kebanyakan kaum Ibu juga menjadi desainer-desainer hebat yang sekaligus banyak menjadi contoh mode bagi rancangannya, maupun industri fashion di berbagai tren dan kegiatan di masyarakat."

Lebih dari itu, perempuan telah menunjukkan kemampuannya untuk membawa perubahan positif di berbagai bidang. "Di era emansipasi dan kesetaraan gender masa kini, perempuan sudah mulai banyak berkiprah dan memiliki peran penting dalam pembangunan di berbagai ekosistem. Baik di dunia politik maupun di pemerintahan, serta kabinet di Indonesia," jelas Anna.

Baca Juga: Ketahuan Pakai Ilustrasi AI, Respon Anies Baswedan Dinilai Berkelas Karena Tak Hapus Postingan

Harapan untuk Masa Depan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI