Suara.com - Nasib malang menimpa pesulap Sutarno alias Pak Tarno. Dulu, dia dikenal sempat berjaya dengan nama Master Tarno. Namun, kehidupannya kini jauh berbeda setelah terserang stroke.
Demi menyambung hidup, Pak Tarno yang kini harus duduk di kursi roda, terpaksa berjualan ikan cupang dan beraneka mainan di depan SD.
Dalam unggahan di akun TikTok @/the.master028, yang diduga dikelola oleh Pak Tarno dan istrinya, Dewi, terlihat suasana kontrakan sempit yang menjadi tempat tinggal mereka. Sebuah kamar kos yang sederhana kini menjadi ruang serba guna untuk tidur dan memasak.
Kasur yang hanya cukup untuk dua orang hampir memenuhi seluruh ruangan, sementara lemari dan rak plastik terlihat berjejer untuk menyimpan barang-barang mereka.
Dapur kecil yang ada di ujung kamar menunjukkan betapa sederhana kehidupan yang kini dijalani oleh Pak Tarno. Dua kipas angin tampak membantu sirkulasi udara di kamar sempit tersebut, yang minim ventilasi.
Dulu, di tahun 2019, Pak Tarno sempat mengungkapkan bahwa dirinya memiliki rumah, meskipun saat itu tengah dihantam isu kebangkrutan.
“Saya tetap berdoa dan bersyukur sama Tuhan, karena kerjaan masih ada, rumah ada, mobil juga ada, jadi nggak mungkin jatuh miskin,” kata Pak Tarno.
Saat itu, ia juga sempat menceritakan honor yang diterimanya setiap kali tampil, yang bisa mencapai Rp25 juta.
Namun, kini semuanya berubah. Pak Tarno yang dikenal dengan gaya khasnya itu kini harus menghadapi tantangan besar setelah mengalami stroke.
Lantas, siapa Pak Tarno sebenarnya?
Pesulap legendaris yang dikenal dengan gaya khasnya "Dibantu, ya, bimsalabim, jadi apa? Prok-prok-prok!" itu lahir dengan nama Sutarno pada 12 Mei 1950. Dia memulai kariernya sebagai seorang pesulap keliling hingga dikenal luas sebagai pesulap, komedian, serta presenter.
Sebelum terkenal, Pak Tarno pernah berjualan martabak keliling. Saat berjualan, ia menggunakan trik sulap untuk menarik perhatian anak-anak agar membeli dagangannya.
Aksinya yang penuh humor itu akhirnya membawa dia ke ajang pencarian bakat The Master pada tahun 2009. Meski tidak keluar sebagai pemenang, Pak Tarno diberi gelar "Master of Traditional Magic" oleh Deddy Corbuzier, yang membuka jalan bagi kariernya di dunia hiburan.
Tahun-tahun berikutnya, Pak Tarno sukses berkarier di televisi, bahkan berhasil membeli mobil, tanah, dan membuka warung internet. Namun, perjalanan hidupnya tidak selalu mulus.
Pak Tarno bukan hanya dikenal sebagai pesulap, tetapi juga sebagai sosok yang tak kenal lelah, meskipun menghadapi banyak tantangan, terutama masalah kesehatan.
Semangatnya yang gigih untuk tetap bekerja dan menghibur masyarakat menjadi inspirasi bagi banyak orang, bahkan di tengah keterbatasan yang ada.