Suara.com - Aksi pembredelan pameran lukisan Yos Suprapto yang seharusnya digelar di Galeri Nasional Indonesia pada Kamis (19/12/2024) memicu reaksi keras dari publik. Pameran yang menampilkan karya seni khas Yos ini terpaksa dihentikan oleh pemerintah dengan alasan kontroversial.
Menteri Kebudayaan Fadli Zon menilai bahwa karya-karya tersebut memiliki muatan makian dan menganggapnya sebagai ungkapan politik yang tendensius.
"Jika Fadli Zon mengatakan itu adalah ungkapan politik yang tendensius, berarti dia tidak paham dengan bahasa seni atau budaya," kata Yos Suprapto saat konferensi pers bersama Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta pada Sabtu (21/12/2024).
Bahkan, Yos Suprapto mempertanyakan kelayakan Fadli Zon sebagai Menteri Kebudayaan. Menurutnya, posisi strategis tersebut seharusnya dipegang oleh seseorang yang memiliki pemahaman mendalam tentang seni dan budaya.
"Lebih baik dia tidak perlu menjadi Menteri Kebudayaan," tegas Yos.
Nama Fadli Zon kembali jadi pembicaraan publik. Masih ada yang bertanya siapa dan darimana asal Fadli Zon?
Dikutip dari berbagai sumber, Fadli Zon merupakan putra Minang yang kini menjabat sebagai Menteri Kebudayaan di Kabinet Merah Putih. Dia adalah sosok politisi yang sudah dikenal luas berkat kiprahnya di dunia politik.
Meski dilahirkan di Jakarta pada 1 Juni 1971, Fadli tetap kental dengan akar Minangkabau dari orang tuanya, Zon Harjo dan Ellyda Yatim, yang berasal dari Kota Payakumbuh, Sumatera Barat (Sumbar). Kehadirannya di dunia politik pun tidak terlepas dari latar belakangnya yang sangat menjunjung tinggi nilai budaya dan tradisi Minangkabau.
Fadli Zon adalah anak sulung dari tiga bersaudara. Sejak kecil, ia menghabiskan masa kecilnya di desa Cisarua, Bogor. Pendidikan dasarnya dimulai di SDN Cibereum 3, Cisarua, Bogor, sebelum melanjutkan ke SMP Fajar Jakarta.
Setelah itu, ia melanjutkan pendidikan di SMA Negeri 31 Jakarta. Kesempatan besar datang ketika Fadli mendapat beasiswa untuk belajar di San Antonio, Texas, Amerika Serikat, di mana ia lulus dengan predikat summa cum laude.
Setelah kembali ke Indonesia, Fadli melanjutkan pendidikannya di Universitas Indonesia (UI), mengambil jurusan Sastra Rusia. Pendidikan tinggi Fadli Zon berlanjut dengan meraih gelar Master of Science (M.Sc) di London School of Economics and Political Science (LSE), Inggris, pada 2002.
Fadli kemudian melanjutkan studi S3 di UI dan meraih gelar doktoral dengan disertasi mengenai pemikiran ekonomi kerakyatan Mohammad Hatta.
Fadli Zon memulai perjalanan politiknya pada 1997-1999 sebagai anggota MPR RI, dan pada 2008, ia menjadi salah satu pendiri Partai Gerindra bersama Prabowo Subianto.
Kariernya terus melesat, dari Wakil Ketua DPR RI pada periode 2014-2019 hingga terpilih sebagai Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) pada 2019.
Selain itu, Fadli Zon juga berperan penting dalam organisasi internasional, termasuk sebagai Wakil Presiden Liga Parlemen Dunia untuk Palestina dan Ketua Southeast Asian Parliamentarians Against Corruption (SEAPAC). Kini, Fadli Zon menjabat Menteri Kebudayaan di Kabinet Merah Putih Prabowo-Gibran.