Rekam Jejak Aburizal Bakrie: Konglomerat Eks Ketum Golkar, Bangun ANTV hingga PHK Massal Karyawan!

Riki Chandra Suara.Com
Senin, 23 Desember 2024 | 17:16 WIB
Rekam Jejak Aburizal Bakrie: Konglomerat Eks Ketum Golkar, Bangun ANTV hingga PHK Massal Karyawan!
Aburizal Bakrie [suara.com/Oke Atmaja]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Stasiun televisi swasta nasional ANTV dikabarkan melakukan PHK massal terhadap seluruh karyawan divisi produksinya pada 18 Desember 2024. Keputusan ini mengejutkan banyak pihak, terutama setelah sejumlah karyawan membagikan momen perpisahan mereka di media sosial.

Mengutip berbagai sumber, informasi mengenai PHK massal ANTV pertama kali viral melalui unggahan seorang karyawan di TikTok. Dalam video tersebut, terlihat suasana haru saat pengumuman disampaikan oleh pihak Human Capital Development (HCD) ANTV.

Keputusan ini diduga terkait dengan kesulitan keuangan yang dialami oleh induk perusahaan ANTV, Visi Media Asia (VIVA). Perusahaan yang berada di bawah naungan Bakrie Group itu dikabarkan memiliki utang sebesar Rp 8,79 triliun kepada 12 kreditur. Akibatnya, VIVA harus menghadapi proses Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU).

Kondisi keuangan Visi Media Asia (VIVA) turut berdampak pada keberlangsungan operasional ANTV. Hingga saat ini, Bursa Efek Indonesia bahkan telah menghentikan perdagangan saham VIVA. Situasi ini memperkuat dugaan bahwa langkah PHK massal dilakukan sebagai bagian dari upaya menyelamatkan perusahaan dari beban keuangan yang semakin berat.

Diketahui, PT Cakrawala Andalas Televisi (ANTV) telah menjadi bagian dari sejarah pertelevisian Indonesia sejak pertama kali mengudara pada 1 Maret 1993.

Sebagai bagian dari Viva Group, ANTV terus bersaing di industri dengan menghadirkan program-program unggulan. Di balik kesuksesan ini, ada nama besar Aburizal Bakrie, pemilik Bakrie Group, yang menjadi salah satu tokoh penting di balik perjalanan ANTV.

Siapa Aburizal Bakrie?

Aburizal Bakrie lahir di Jakarta pada 15 November 1948. Sebagai putra dari pasangan Achmad Bakrie dan Roosniah Nasution, ia dibesarkan dalam lingkungan keluarga pengusaha.

Pendidikan formalnya ditempuh di Institut Teknologi Bandung (ITB). Dia dikenal sebagai mahasiswa aktif dan berprestasi. Aburizal menjabat sebagai Ketua Senat Mahasiswa Elektro serta Ketua Dewan Mahasiswa ITB sebelum meraih gelar insinyur pada tahun 1973.

Setelah lulus, alih-alih bekerja untuk pihak lain, Aburizal memilih untuk bergabung dengan Bakrie Group, perusahaan keluarga yang dirintis oleh ayahnya sejak 1942.

Dengan kemampuan kepemimpinannya, ia berhasil membawa perusahaan berkembang pesat ke berbagai sektor, seperti pertambangan, batu bara, energi, dan media, termasuk ANTV.

Perjalanan ANTV di Bawah Bakrie Group

Saat ini, ANTV dipimpin oleh Ardiansyah Bakrie sebagai Presiden Komisaris. Keberhasilan stasiun televisi ini tak lepas dari dukungan penuh Bakrie Group, yang telah menjadikannya salah satu pemain utama di industri media Indonesia.

Aburizal, bersama saudara-saudaranya, terus mempertahankan warisan keluarga dan berhasil memperluas bisnis ke berbagai sektor strategis.

Di bawah kepemimpinan Aburizal, Bakrie Group kini dikenal sebagai salah satu konglomerasi terbesar di Indonesia dengan lebih dari 70.000 pegawai.

Perusahaan ini tak hanya mencakup media, tetapi juga sektor pertambangan, properti, dan infrastruktur, menjadikannya salah satu pilar ekonomi nasional.

Karir Aburizal Bakrie tidak hanya cemerlang di dunia bisnis. Pada 2004, ia memasuki dunia politik dan menjabat sebagai Menteri Koordinator Perekonomian dalam Kabinet Susilo Bambang Yudhoyono-Jusuf Kalla. Puncaknya, ia terpilih sebagai Ketua Umum Partai Golkar pada periode 2009-2014.

Aburizal juga menerima berbagai penghargaan bergengsi, seperti Bintang Mahaputera Adipradana dari Pemerintah Indonesia pada 2011 dan ASEAN Business Person of the Year pada 1997. Berkat kontribusinya di bidang ekonomi dan sosial, ia dinobatkan sebagai The Outstanding Young People of the World oleh Junior Chamber of Commerce pada 1986.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI