Suara.com - Stasiun televisi swasta nasional ANTV dikabarkan melakukan PHK massal terhadap seluruh karyawan divisi produksinya pada 18 Desember 2024. Keputusan ini mengejutkan banyak pihak, terutama setelah sejumlah karyawan membagikan momen perpisahan mereka di media sosial.
Mengutip berbagai sumber, informasi mengenai PHK massal ANTV pertama kali viral melalui unggahan seorang karyawan di TikTok. Dalam video tersebut, terlihat suasana haru saat pengumuman disampaikan oleh pihak Human Capital Development (HCD) ANTV.
Keputusan ini diduga terkait dengan kesulitan keuangan yang dialami oleh induk perusahaan ANTV, Visi Media Asia (VIVA). Perusahaan yang berada di bawah naungan Bakrie Group itu dikabarkan memiliki utang sebesar Rp 8,79 triliun kepada 12 kreditur. Akibatnya, VIVA harus menghadapi proses Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU).
Kondisi keuangan Visi Media Asia (VIVA) turut berdampak pada keberlangsungan operasional ANTV. Hingga saat ini, Bursa Efek Indonesia bahkan telah menghentikan perdagangan saham VIVA. Situasi ini memperkuat dugaan bahwa langkah PHK massal dilakukan sebagai bagian dari upaya menyelamatkan perusahaan dari beban keuangan yang semakin berat.
Diketahui, PT Cakrawala Andalas Televisi (ANTV) telah menjadi bagian dari sejarah pertelevisian Indonesia sejak pertama kali mengudara pada 1 Maret 1993.
Sebagai bagian dari Viva Group, ANTV terus bersaing di industri dengan menghadirkan program-program unggulan. Di balik kesuksesan ini, ada nama besar Aburizal Bakrie, pemilik Bakrie Group, yang menjadi salah satu tokoh penting di balik perjalanan ANTV.
Siapa Aburizal Bakrie?
Aburizal Bakrie lahir di Jakarta pada 15 November 1948. Sebagai putra dari pasangan Achmad Bakrie dan Roosniah Nasution, ia dibesarkan dalam lingkungan keluarga pengusaha.
Pendidikan formalnya ditempuh di Institut Teknologi Bandung (ITB). Dia dikenal sebagai mahasiswa aktif dan berprestasi. Aburizal menjabat sebagai Ketua Senat Mahasiswa Elektro serta Ketua Dewan Mahasiswa ITB sebelum meraih gelar insinyur pada tahun 1973.
Setelah lulus, alih-alih bekerja untuk pihak lain, Aburizal memilih untuk bergabung dengan Bakrie Group, perusahaan keluarga yang dirintis oleh ayahnya sejak 1942.