Dalam budaya Jawa, istilah ini tidak memiliki makna negatif seperti dalam penggunaan sehari-hari, melainkan mengacu pada seseorang yang mengarahkan atau memimpin gerobak sapi, alat transportasi tradisional yang dulunya digunakan untuk mengangkut barang atau hasil panen.
Gerobak sapi biasanya ditarik oleh dua ekor sapi dan menjadi salah satu simbol kehidupan agraris masyarakat Jawa. Para bajingan harus memiliki keterampilan khusus dalam mengendalikan sapi, menjaga ritme perjalanan, hingga memahami sifat hewan tersebut agar perjalanan berjalan lancar.

Tradisi ini memiliki nilai budaya yang kuat dan sering ditampilkan dalam berbagai festival lokal, seperti Festival Gerobak Sapi di Yogyakarta. Dalam acara tersebut, para bajingan tidak hanya memamerkan keterampilan mereka, tetapi juga menghias gerobak dengan ornamen warna-warni yang mencerminkan keindahan seni tradisional Jawa.
Meskipun gerobak sapi tidak lagi digunakan sebagai alat transportasi utama di era modern, profesi bajingan tetap dilestarikan sebagai bagian dari upaya menjaga warisan budaya lokal.
Profesi ini juga menjadi daya tarik wisata, di mana pengunjung dapat merasakan pengalaman unik menaiki gerobak sapi sambil menikmati suasana pedesaan khas Yogyakarta.
Demo Korban Apartemen Libatkan Bajingan
Sementara itu dalam kasus ini, para Bajingan dilibatkan sebagai aksi protes menuntut kejelasan para korban Apartemen Malioboro City.
Ketua Perhimbunan Pemilik Penghuni Satuan Rumah Susun Apartemen Malioboro City, Edi Hardianto, menjelaskan bahwa Bajingan dilibatkan sebagai simbol yang menggambarkan kekuatan para korban. Seperti sapi yang berjalan pelan namun tetap konsisten, begitulah perasaan para pembeli unit apartemen tersebut menagih tuntutannya.
Para pembeli menuntut kejelasan nasib yang telah membeli unit tapi tak kunjung mendapat legalitas. Sang ketua menyebut, mereka telah mengupayakan kejelasannya selama 11 tahun.
Baca Juga: Beda Modal Pendemo dan Polisi di Aksi Tolak PPN 12 Persen: Light Stick K-Pop vs Laras Panjang
Edi menyebut, aksi unjuk rasa dengan melibatkan Bajingan ini agar tetap menjunjung budaya sekaligus menjadi daya tarik masyarakat.