Suara.com - Batalnya pameran tunggal pelukis Yos Suprapto mendapat perhatian tajam publik. Banyak yang menilai gagalnya pagelaran tersebut sebagai bentuk pemberedelan.
Fadli Zon, selaku Menteri Kebudayaan menuai sorotan. Mantan Wakil Ketua DPR RI itu menilai karya Yos Suprapto yang akan dipamerkan memiliki muatan makian.
Yos Suprapto selaku pemilik lukisan marah mendengar hal tersebut. Dia mengkritik balik Fadli Zon dan menyebutnya tidak paham bahasa seni.
"Kalau Fadli Zon mengatakan itu adalah ungkapan politik yang tendensius, berarti dia tidak paham dengan bahasa seni atau bahasa budaya," ujar Yos Suprapto dalam konferensi pers bersama Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta, Sabtu (21/12/2024).
Baca Juga: Bonnie Triyana: Kasus Pembredelan Lukisan Yos Suprapto Nggak Cocok di Era Ini
Dia juga menilai Fadli Zon tidak layak dari menjadi Menteri Kebudayaan. "Lebih baik dia (Fadli Zon) tidak perlu menjadi menteri kebudayaan," tegasnya.
Fadli Zon memiliki rekam jejak yang cukup mentereng di dunia politik. Karier pria kelahiran 1 Juni 1971 itu lebih banyak dihabiskan di parlemen.
Lantas, seperti apa rekam jejak Fadli Zon? Berikut ini ulasan singkatnya.
Profil Fadli Zon
Pria kelahiran Jakarta itu mengenyam pendidikan di tanah kelahirannya. Ia diketahui pernah bersekolah di SMAN 31 Jakarta selama dua tahun. Kemudian melanjutkan sekolah di Amerika Serikat.
Baca Juga: Lukisan Sarat Kritik Yos Suprapto Dibredel, Bonnie Triyana: Kalau Ada yang Tersinggung Berarti Benar
Fadli Zon mendapat beasiswa dari American Field Service (AFS) untuk melanjutkan tahun ketiganya sekolah SMA di Sanantonia, Texas.
Setelah itu, ia melanjutkan kuliah di Universitas Indonesia (UI) dengan mengambil Program Studi Sastra Rusia. Semasa kuliah Fadli Zon dikenal cukup aktif berorganisasi. Pernah bergabung dengan Teater Sastra dan di Senat Mahasiswa Fakultas Sastra UI.
Ia diketahui menempuh pendidikan master di The London School of Economics and Political Science (LSE) Inggris dengan mengambil Master of Master of Science (MSc) Development Studies.
Tercatat, Fadli Zon juga pernah mengambil Program Studi Sejarah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia.
Rekam Jejak Fadli Zon
Melansir dari laman Fraksi Gerindra, Fadli Zon pernah menjadi Redaktur dan Dewan Redaksi majalah sastra Horison (1993).
Setelah itu kariernya banyak dihabiskan sebagai politikus. Ia pernah duduk sebagai anggota MPR RI (1997-1999). Lalu menjadi Ketua Partai Bulan Bintang (1998-2001). Pada Pemilu 2014, Fadli Zon berhasil masuk parlemen dengan menjadi Wakil Ketua DPR RI (2014-2019), Ketua BKSAP DPR RI (2019-2024).Di partai menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Partai Gerindra (2020-2025).
Tidak hanya sebagai politikus, Fadli Zon juga pernah menjabat sebagai Komisaris PT Tidar Kerinci Agung pada 2009, Direktur Bidang Kelapa Sawit PT Tidar Kerinci Agung (2007-2009), Direktur PT Padi Nusantara (sejak 2005), Direktur Umum Golden Spike Energy Indonesia Ltd (2002-2005), dan Nusantara Energy Ltd (1999-2001).
Ia juga aktif di organisasi Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) sebagai Sekretaris Jenderal (2010-2015), anggota Dewan Gula (2005–2009), dan Wakil Ketua Tim Pengawas Pengadaan Beras Bulog dan Anggota Oversight Committee Impor Beras (2005–2008).
Bidang kebudayaan, Fadli Zon pernah menjadi anggota Badan Pelestarian Pusaka Indonesia (BPPI), Dewan Pembina Rumah Puisi Taufiq Ismail di Aie Angek, dan Anggota Dewan Pakar Gebu Minang.
Kontroversi Fadli Zon
Nama Fadli Zon tidak lepas dari kontroversi, hingga Prabowo Subianto mengakuinya.
Dalam pidatonya di Kantor DPP Gerindra pada 2018 lalu, ketua umum partai berlambang kepala burung garuda itu menyebut, "Fadli Zon yang penuh kontroversi". Prabowo Subianto mengakui sulit mengendalikan Fadli Zon.
Fadli Zon kerap mengeluarkan pernyataan kontroversi, seperti di media sosial X.