Aktris cantik Kimberly Ryder kini turut menjadi salah satu selebritis yang namanya terus diperbincangkan usai dirinya menggugat cerai sang suami, Edward Akbar, pada 21 Juli 2024 yang lalu di Pengadilan Agama Jakarta Pusat. Akhirnya pada November 2024, pasangan yang menikah pada tahun 2018 ini resmi bercerai.
Pada salah satu kesempatan seperti dikutip dari saluran YouTube Melaney Ricardo, Kimberly Ryder mengungkapkan pengalamannya saat kembali hamil anak kedua ketika baru saja melahirkan anak pertamanya dengan selisih waktu hanya tiga bulan.
“Pada saat itu aku pengin KB enggak dibolehin karena dia bilang, takutnya nanti kalau mau punya anak kedua jadi susah,” ujar Kimbery Ryder pada kesempatan tersebut.
Kimberly dan Edward saat itu tentu syok dan kaget. Dengan demikian, jarak usia anak pertama dan kedua Kimberly hanya satu tahun satu hari. Kimberly pun mengungkapkan bahwa bukan berarti dirinya menyesali kelahiran anak keduanya itu. Ia menganggap hal ini sudah bagian dari rencana Tuhan.
Baca Juga: Demi Lindungi Kimberly Ryder, Natasha Ryder Pernah Bawa Anjing Doberman Buat Gigit Edward Akbar
Namun berdasarkan pengalamannya tersebut, Kimberly berharap kepada para istri di luar sana agar menyadari bahwa mereka, para perempuan, mempunyai hak atas tubuh mereka sendiri.
“Sebagai seorang wanita, istri, jangan biarkan suamimu memberitahumu apa yang harus kamu lakukan terhadap tubuhmu sendiri,” ujar Kimberly.
Berkaca dari pengalaman Kimberly Ryder, apakah benar bahwa melahirkan anak dengan jarak waktu yang terlalu dekat dapat berbahaya? Simak penjelasannya berikut ini.
Bahaya Melahirkan Jarak Dekat
Sejumlah jurnal kesehatan menyebut bahwa perempuan yang mengalami kehamilan dengan jarak yang terlalu dekat antar satu dengan yang lain berisiko terhadap kesehatan ibu maupun bayi. Hal ini dapat terjadi karena tubuh ibu belum kembali siap untuk menghadapi kehamilan berikutnya.
Baca Juga: Kimberly Ryder Curiga Mantan Suami Alami NPD, Apa Gejalanya?
Berdasarkan keterangan para ahli, waktu ideal untuk kembali hamil adalah 18-24 bulan usai melahirkan. Jika jarak antara kedua kehamilan terlalu dekat, terdapat kemungkinan meningkatnya risiko yang berbahaya untuk kesehatan ibu dan bayi seperti berikut:
1. Ibu hamil alami anemia
Anemia merupakan kondisi ketika tubuh kekurangan sel darah merah yang sehat. Kehamilan yang normal sekalipun dapat berisiko mengalami anemia, apalagi jika jarak kehamilan antara dua anak terlalu dekat.
Tubuh ibu yang belum sepenuhnya pulih serta belum mempunyai waktu yang cukup untuk pemulihan akan meningkatkan risiko anemia pada ibu hamil secara signifikan.
2. Ibu hamil alami kekurangan gizi
Masa kehamilan tidak hanya memengaruhi hormon tetapi juga menyebabkan perubahan nutrisi yang dibutuhkan tubuh. Zat-zat seperti asam folat serta zat besi akan berkurang di dalam tubuh ibu hamil. Karenanya, ada risiko ibu hamil mengalami kekurangan gizi untuk anak berikutnya jika kembali mengandung dengan jarak kehamilan yang terlalu dekat.
Permasalahan serius dapat dialami bagi ibu yang kekurangan gizi saat hamil adalah risiko kesehatan tulang dan kekebalan tubuh, sedangkan pada bayi berupa komplikasi ketika lahir.
3. Kelahiran bayi prematur
Meski belum ditemukan penyebab mengapa jarak kehamilan yang terlalu dekat bisa membuat seorang ibu melahirkan anak secara prematur, hipotesis terkuat menyatakan bahwa nutrisi yang tidak cukuplah yang menjadi penyebab. Kelahiran bayi prematur berarti bayi tersebut harus lahir sebelum minggu ke-37 kehamilan.
Bayi yang lahir prematur cenderung berisiko memiliki masalah kesehatan yang lebih tinggi, misalnya berat badan lahir yang rendah. Mereka juga harus mendapat pengawasan serta perawatan lebih lama di rumah sakit daripada bayi yang lahir secara normal.
Kontributor : Rizky Melinda