Profil Suwarno Wisetrotomo, Kurator Galeri Nasional Mundur dari Pameran Yos Suprapto

Farah Nabilla Suara.Com
Minggu, 22 Desember 2024 | 14:37 WIB
Profil Suwarno Wisetrotomo, Kurator Galeri Nasional Mundur dari Pameran Yos Suprapto
Suwarno Wisetrotomo. (tangkapan layar/Instagram)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pameran lukisan tunggal karya Yos Suprapto yang bertema "Kebangkitan: Tanah untuk Kedaulatan Pangan" batal digelar pada 19 Desember 2024. Adapun acara ini semula akan digelar di Galeri Nasional, Jakarta.

Satu hari sebelum pameran diadakan, kurator Suwarno Wisetrotomo mengatakan bahwa lukisan Yos Suprapto melenceng dari tema. Atas dasar ini, ia pun menerima banjiran kritik hingga memutuskan mundur sebagai kurator. 

"Kurator Bapak Suwarno Wisetrotomo mengundurkan diri karena perbedaan pandangan kuratorial terkait kesesuaian dua karya dalam pameran dengan tema yang telah disepakati," ujar pihak Galeri Nasional Indonesia, dikutip Minggu (21/12/2024).

Keputusan tersebut semakin membuat Suwarno Wisetrotomo disorot publik. Tak sedikit yang penasaran dengan profil kurator pameran lukisan Yos Suprapto itu.

Profil Suwarno Wisetrotomo 

Suwarno Wisetrotomo diketahui lahir di Kulon Progo, Yogyakarta, pada 10 Januari 1962 atau berusia 62 tahun. Ia kini disibukkan dengan profesi sebagai dosen jurusan Seni Murni di Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta.

Selain itu, Suwarno juga dikenal sebagai kritikus, kurator, perupa, dan esais seni dari Yogyakarta. Melansir laman ISI, dedikasinya terhadap seni sudah dimulai sejak kecil karena terinspirasi dari sejumlah tokoh.

Beberapa seniman besar yang menginspirasi Suwarno di antaranya, Affandi, Vincent van Gogh, serta Raden Saleh. Soal pendidikan, ia adalah lulusan fakultas seni ISI Yogyakarta dan Universitas Gadjah Mada (UGM).

Sementara itu, pengaruh besar dalam hidup Suwarno datang dari sejumlah tokoh. Sebut saja, Butet Kertaradjasa, Jim Supangkat, Siswanto HS, dan Made Bandem. Ia bahkan terinspirasi menulis esai seni dari sosok Butet.

Baca Juga: Sesalkan Karya Yos Suprapto Dibredel, Komnas HAM Minta Klarifikasi Fadli Zon

Di sisi lain, Suwarno percaya bahwa seni merupakan media yang mampu menyampaikan pesan menyentuh. Adapun karya-karya kuratorialnya sudah berlangsung di tingkat nasional maupun internasional.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI