Suara.com - Bintang Emon menyampaikan kritik terkait rencana pemerintah menaikkan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen yang akan mulai berlaku pada 1 Januari 2025. Sang komika menyoroti kurangnya kejelasan informasi dari pemerintah terkait kebijakan PPN 12 persen tersebut.
Bahkan Bintang menyebut hitungan pemerintah soal kenaikan PPN 12 persen itu seperti maling. Lantas bagaimana kritik tajam Bintang Emon selengkapnya soal kenaikan PPN 12 persen? Simak penjelasan berikut ini.
Sindiran Bintang Emon
Tak ada kejelasan dari pemerintah
Bintang Emon dalam video yang diunggahnya di media sosial menyoroti kurangnya kejelasan informasi pemerintah soal kenaikan PPN 12 persen. Dia mengatakan bahwa perdebatan di masyarakat dapat dihindari jika pemerintah memberikan batasan yang jelas soal barang dan jasa apa saja yang akan dikenai kenaikan PPN 12 persen.
Baca Juga: Apa Itu Wealth Tax? Usulan Pengganti PPN 12 Persen, Pajak Buat Orang Terkaya di Indonesia
"PPN 12 persen buat barang mewah. PPN 12 persen buat semuanya kecuali barang dan jasa pokok. Ini semua bakal clear kalau pemerintahnya gentle ngasih rilis resmi, ini loh batasan PPN kayak gini. Tapi apa dilakukan? Tidak. Masih simpang siur jadinya," kata Bintang Emon di akun Instagram pada Jumat (20/12/2024).
Bikin konflik di masyarakat
Dari situ Bintang Emon mengatakan simpang siurnya informasi mengenai kebijakan kenaikan PPN 12 persen itu dapat menimbulkan kebingungan dan potensi konflik di masyarakat.
"Enak situasinya, jadi kalau ada masyarakat protes, bentrok sama masyarakat lainnya. Bagus cara mainnya. Biar ada yang belain tanpa perlu nyewa buzzer. Bagus, keren, emang S3 ilmu politik, keren," sindir Bintang.
Suami dari Alca Octaviani ini juga sekaligus menyentil soal kepasifan pemerintah dalam menangkal hoaks dan misinformasi.
Baca Juga: Menpar Janji Luncurkan Paket Wisata Murah jika PPN 12 Persen Pengaruhi Sektor Pariwisata
"Katanya pemerintah nggak suka hoax sama misinformasi, tapi giliran gini aja, diam itu emas,” sindir Bintang.
Pejabat kok diam aja?
Selain itu Bintang juga menyesalkan sikap pemerintah dan pejabat lain yang terkesan diam di tengah kegelisahan publik soal kenaikan PPN 12 persen. Dia bahkan menyamakan bahwa hitungan kenaikan PPN 12 persen itu seperti maling karena memang tak dijelaskan secara lengkap oleh pemerintah.
"Kenapa nggak ngasih tau kenapa? Orang maunya ngambil doang, nggak mau ngomong, timbang ngomong doang buset. Orang ngambil nggak ngomong hitungannya maling. Orang ngambil ngomongnya beda hitungannya nipu, masa iya mau jadi kayak gitu sih?" sindir komika 28 tahun ini.
Padahal faktanya jumlah pejabat pemerintah yang terlibat dalam kebijakan ini sangat banyak.
"Kenapa memang nggak ngomong? Kurang orangnya? Kan Kementerian udah nambah, lembaga nambah, staf-staf juga nambah. Yang nge-gol-in ini hampir semuanya di DPR, koalisi banyak banget. Utusan khusus banyak banget,buset! Pejabat segitu banyak, pada kagak ada yang ngomong," sambungnya.
"Nggak punya lidah pada hah? Kalau nggak punya lidah itu bagaimana ngejilatnya," sindir Bintang lalu minta maaf karena sentilannya satu ini agak kejauhan.
Berdampak pada keseharian
Untuk menutup kritiknya, Bintang menyinggung bagaimana kenaikan PPN akan berdampak pada kebutuhan sehari-hari masyarakat.
"Kenapa pada nggak ngomong, pada sariawan? Nah nih nih gue sariawan tetep ngomong," ucap Bintang memperlihatkan bagian mulutnya yang sedang sariawan.
"Karena obat sariawan gue nanti kena pajak 12 persen," tutup Bintang dengan emosi.
Kontributor : Trias Rohmadoni