Suara.com - Jessica Iskandar menuturkan bahwa El Barack dilarang pacaran atau menikah dengan Gempita Nora Marten karena mereka saudara sepersusuan. Lantas bagaimana hukum saudara sepersusuan dalam agama Kristen? Berikut ini penjelasannya.
Sebelum diberitakan, Jessica Iskandar atau yang akrab disapa Jedar ini berbagi cerita dalam sebuah acara bahwa dirinya pernah jadi pendonor ASI, termasuk untuk Gemptia Nora Marten atau yang dikenal dengan sapaan Gempi.
Jessica Iskandar juga menyampaikan bahwa putra sulungnya yakni El Barack dilarang pacaran apalagi menikah karena saudara sepersusuan. Hal ini pun lantas menimbulkan tanya, bagaimana hukum saudara sepersusuan dalam agama Kristen? Simak penjelasannya berikut ini.
Hukum Saudara Sepersusuan
Baca Juga: Tak Sanggup Lihat Jesica Iskandar Pendarahan, Vincent Verhaag: Tuhan, Cabut Nyawa Saya Saja
Dalam agama Kristen, hubungan saudara sepersusuan tidak memiliki status yang secara eksplisit diatur dalam Kitab Suci, seperti halnya dalam ajaran agama Islam. Namun, ada beberapa prinsip yang dapat dijadikan baik berdasarkan Alkitab maupun tradisi gereja.
1. Prinsip Keluarga dalam Alkitab
Alkitab mengajarkan pentingnya hubungan keluarga dan kasih di antara sesama. Misalnya, dalam Efesus 6:1-2, Paulus mengajarkan tentang kewajiban anak kepada orang tua:
"Anak-anak, taatilah orang tuamu di dalam Tuhan, karena ini adalah benar. Hormatilah ayahmu dan ibumu—ini adalah perintah yang pertama dengan janji."
Namun, Alkitab tidak secara khusus mengatur tentang saudara sepersusuan. Hubungan keluarga dalam Alkitab lebih banyak membahas tentang hubungan antara orang tua dan anak, serta antara saudara kandung.
Baca Juga: 7 Potret Gempi Ikut Lomba Renang, Berhasil Raih Juara Pertama!
2. Pandangan Gereja tentang Saudara Sepersusuan
Dalam tradisi gereja, ada pandangan bahwa hubungan antara orang yang menyusui dan yang disusui dapat dianggap sebagai hubungan yang hampir sama dengan hubungan saudara kandung, karena kedekatannya yang sangat erat dan pengaruhnya dalam perkembangan anak.
Beberapa gereja mungkin menerapkan prinsip kasih dan kedekatan keluarga dalam hubungan saudara sepersusuan. Karena tidak ada ketentuan eksplisit dalam Alkitab, hubungan saudara sepersusuan ini tergantung pada interpretasi dan pandangan gereja.
3. Tidak Ada Larangan Khusus
Dalam ajaran Kristen, tidak ada larangan yang khusus terkait dengan saudara sepersusuan dalam hal pernikahan atau hubungan lainnya, seperti yang terdapat dalam beberapa tradisi agama lain (misalnya, dalam Islam ada larangan menikahi saudara sepersusuan).
Kesimpulannya, hubungan saudara sepersusuan ini tidak diatur secara eksplisit dalam Kitab Suci atau ajaran gereja. Namun, prinsip-prinsip kasih, saling menghormati, dan kepatuhan terhadap hukum serta tradisi gereja dapat memberikan pedoman dalam memahami hubungan ini.
Demikian penjelasan mengenai hukum saudara sepersusuan dalam agama Kristen. Semoga informasi ini bermanfaat!
Kontributor : Ulil Azmi