Pasalnya, beberapa karya Yos sering menggambarkan tentang kritiknya mengenai masalah politik, sosial, hingga budaya nusantara.
Sejak awal karirnya sebagai pelukis di tahun 1970-an, Yos sudah sering bekerjasama dengan para pengelola galeri seni maupun taman wisata untuk memamerkan karya-karya lukisnya.
Yos pernah memamerkan hasil lukisan tangannya pada pameran tunggal dengan tema Bersatu dengan Alam di Taman Ismail Marzuki Jakarta pada tahun 1994.
Tak hanya itu, Yos juga pernah menggelar pameran tunggal di Galeri Nasional Indonesia beberapa kali. Di tahun 2001, ia menggelar pameran bertajuk Barbarisme : Perjalanan Anak Bangsa. Pameran ini pun merupakan bentuk kritiknya terhadap budaya kekerasan yang saat itu mulai merajalela di masyarakat.
Ia juga pernah terlibat dalam pameran berjudul Republik Udang yang digelar di Tembi Gallery Yogyakarta di tahun 2005 silam dengan karyanya yang mengkritik budaya korupsi yang terjadi pada pemerintahan pasca reformasi tahun 1998.
Ia juga pernah menggelar pameran lain seperti pameran Arus Balik Cakrawala tahun 2017 di Galeri Nasional.
Tahun ini, Yos diagendakan akan kembali menggelar pameran tunggal di Galeri Nasional. Sayangnya, pameran itu tak jadi digelar karena tak mencapai kesepakatan dengan pihak Galeri Nasional dan pihak kurator.
Yos pun memutuskan untuk kembali ke Yogyakarta dengan membawa kembali karya-karyanya yang menuai kontroversi tersebut.
Kontributor : Dea Nabila