Suara.com - Mantan Gubernur Jakarta, Basuki Tjahja Purnama alias Ahok sempat buka suara soal kenaikan Pajak Penambahan Nilai (PPN) 12 Persen. Ahok sendiri meyebut, kenaikan 1 persen pajak sendiri cukup memberatkan bagi masyarakat.
Diketahui, pemerintah telah menetapkan rencana penerapan PPN yang akan mulai berlaku pada 1 Januari 2025. Kebijakan ini diatur dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2024 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (UU HPP).
"Aku bilang aku keberatan, karena gini lu paksain pun lu mau mungut ke siapa? Industri pada collapse," ujar Ahok di kanal Podcast A3.
"Saya baru bahas dengan teman-teman yang nanam sayur pilihan tiba-tiba impor dari China lebih murah, China punya satu tempat, daya tempat dia bikin 43 ribu hektar semua mekaniknya tanam sayur kirim ke kita, dan kita petani kita makan apa," imbuhnya.
Baca Juga: Baskara Putra Keras Kritik Kenaikan PPN 12 Persen, Fans Khawatir: Kami Belum Nonton Konser Lu
Menurut Ahok, tak tepat pula jika meneraplan PPN 12 Persen dan menjanjikan bantuan langsung pada masyarakat.
"Lo pikir kasih aja bantuan, bantuan lu kasih teh atau kopi kalau gulanya kurang dikit lama-lama bisa protes terus bantuan lama-lama bisa protes dari mana lu mau tarik uang, dari yang menengah?" kata Ahok.
"Itu apa ya kalau di seluruh dunia lagi kurang ya hemat, nah yang di sini saya baca berita ada yang baru diangkat jadi kepala apa langsung rekrut 50 pergawai baru itu duit siapa duit kita bos, masih nggak cukup ambil 1 persen," tandasnya.