Lukisan Diduga Mirip Jokowi Dianggap Terlalu Vulgar, Pameran Tunggal Yos Suprapto Dibatalkan Galeri Nasional

Farah Nabilla Suara.Com
Jum'at, 20 Desember 2024 | 12:32 WIB
Lukisan Diduga Mirip Jokowi Dianggap Terlalu Vulgar, Pameran Tunggal Yos Suprapto Dibatalkan Galeri Nasional
Penampakan lukisan karya seniman Yos Suprapto yang batal dipamerkan di Galeri Nasional. (Suara.com/Fakhri)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pameran tunggal pelukis Yos Suprapto di Galeri Nasional, Jakarta batal dibuka. Pameran seni ini sejatinya dibuka pada 19 Desember 2024 malam, namun ruang pameran dikunci dan pintu utama digrendel.

Pembatalan pameran bertajuk "Kebangkitan: Tanah Untuk Kedaulatan Pangan" ini dibatalkan usai Yos Suprapto keberatan beberapa lukisannya diturunkan oleh kurator dari Galeri Nasional. Kurator tersebut diduga adalah Suwarno Wisetrotomo.

Dari 30 lukisan yang telah disiapkan Yos Suprapto selama setahun terakhir, Suwarno disebut-sebut meminta dua lukisan untuk tak dipamerkan. Lukisan itu memuat sosok yang diduga sangat populer di Indonesia. Sosok yang terdapat di lukisan tersebut diduga mirip Joko Widodo (Jokowi), mantan Presiden RI.

Penampakan lukisan karya seniman Yos Suprapto yang batal dipamerkan di Galeri Nasional. (Suara.com/Fakhri)
Penampakan lukisan karya seniman Yos Suprapto yang batal dipamerkan di Galeri Nasional. (Suara.com/Fakhri)

"Saya tidak mau lagi berurusan dengan Galeri Nasional dan Kementerian Kebudayaan," kata Yos mengungkapkan kekecewaannya, dikutip Suara.com pada Jumat (20/12/2024).

Baca Juga: Jokowi Sebut 'Waktu yang Akan Menguji' Usai Dipecat, PDIP Merespons: Beliau Bukan Orang Loyal

Klarifikasi Galeri Nasional

Sementara itu, pihak Galeri Nasional dan kurator Suwarno Wisetrotomo menjelaskan alasan di balik permintaan menurunkan lima lukisan bergambar Jokowi di pameran tunggal tersebut.

Suwarno menyebut bahwa lukisan itu tidak sejalan dengan tema yang disepakati.

"Terdapat 2 karya yang menggambarkan opini seniman tentang praktek kekuasaan. Saya sampaikan kepada seniman, bahwa karya tersebut tidak sejalan dengan tema kuratorial dan berpotensi merusak fokus terhadap pesan yang sangat kuat dan bagus dari tema pameran," demikian keterangan tertulis dari Suwarno Wisestrotomo tertanggal 20 Desember 2024.

Penampakan lukisan karya seniman Yos Suprapto yang batal dipamerkan di Galeri Nasional. (Suara.com/Fakhri)
Penampakan lukisan karya seniman Yos Suprapto yang batal dipamerkan di Galeri Nasional. (Suara.com/Fakhri)

Ia juga menilai lukisan tersebut sarat akan makian, bukan ekspresi yang sesuai dengan tema kebangkitan.

Baca Juga: Akui Eskalasi Serangan Meningkat Usai Pecat Jokowi, Elit PDIP: Sejuta Persen Ini Digerakan Mereka yang Punya Kuasa

"Menurut pendapat saya, dua karya tersebut 'terdengar' seperti makian semata, terlalu vulgar, sehingga kehilangan metafora yang merupakan salah satu kekuatan utama seni dalam menyampaikan perspektifnya," lanjut Suwarno.

Ia lantas tak menyetujui dua lukisan tersebut dipajang, namun Yos bersikukuh untuk tetap memamerkannya. Perdebatan tersebut berlangsung selama masa kurasi sejak bulan Oktober 2024.

Karena tak ada titik tengah, Suwarno kemudian mengundurkan diri sebagai kurator di pameran tunggal tersebut pada 16 Desember 2024.

"Pernyataan pengunduran diri saya sebagai kurator tidak bermaksud untuk menghentikan pameran," ungkap Suwarno Wisetrotomo.

Kendati begitu, pengunjung tetap tak dapan menikmati hasil karya Yos Suprapto dalam pameran tunggalnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI