Kenaikan PPN 12 Persen, Rafathar Ikut Terdampak?

Husna Rahmayunita Suara.Com
Kamis, 19 Desember 2024 | 12:14 WIB
Kenaikan PPN 12 Persen, Rafathar Ikut Terdampak?
Potret Raffi Ahmad dan Rafathar Malik Ahmad (Instagram/raffinagita1717)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen menuai kritik tajam. Sejumlah pihak ramai menolaknya lewat petisi maupun demontrasi karena menganggap kenaikan PPN memberatkan masyarakat dengan pendapatan menengah ke bawah.

Seperti diketahui, Pemerintah Indonesia resmi menaikkan Tarif PPN dari 11 persen menjadi 12 persen. Aturan ini berlaku mulai 1 Januari 2025.

Imbasnya, sejumlah barang dan jasa yang berkategori mewah atau premium akan mengalami kenaikan tarif PPN. Salah satunya adalah institusi pendidikan bertaraf International dengan biaya tinggi dan fasilitas premium.

Bicara soal sekolah internasional, sederet anak artis dan figur publik mengenyam pendidikan di sekolah elite. Salah satu contohnya adalah Rafathar Malik Ahmad, putra Raffi Ahmad dan Nagita Slavina.

Baca Juga: PPN Naik 12%, Netizen Ramai-Ramai Bikin Meme Kocak!

Rafathar diketahui bersekolah di ACS Jakarta, sekolah elite yang menawarkan pendidikan berstandar dunia.

kenapa ppn naik 12 persen (Unsplash)
kenapa ppn naik 12 persen (Unsplash)

ACS Jakarta adalah sekolah International Baccalaureate World School dan Cambridge Centre dengan jenjang pendidikan dari TK hingga SMA.

Ini merupakan sekolah internasional yang berlokasi di ibu kota. Dengan fasilitas mumpuni yang ditawarkan, biaya sekolahnya pun fantastis menembus tiga digit per tahun untuk jenjang SD.

Sekolah internasional termasuk barang dan jasa yang dikenakan PPN 12 persen. Dengan begitu, biaya sekolah Rafathar kemungkinan naik mulai tahun depan.

Kata DPR

Baca Juga: PPN Naik 12 Persen, Apakah Tagihan Listrik Kena Pajak?

Anggota DPR RI Novita Hardini mengkritik kenaikan PPN menjadi 12 persen terhadap sekolah internasional. Menurutnya, kebijakan itu justru menghambat akses masyarakat untuk mendapat pendidikan yang berkualitas di Indonesia.

Novita menyebut tidak semua anak yang mengenyam pendidikan di sekolah internasional berasal dari kalangan ekonomi menengah ke atas. Ada juga orang tua yang rela bekerja keras dalam keterbatasan demi pendidikan sang buah hati.

"Tidak semua siswa di sekolah internasional berasal dari keluarga kaya. Banyak orang tua yang rela bekerja lebih keras atau menggeser kebutuhan lainnya demi prioritas membiayai pendidikan anak," ujarnya dikutip dari Antara.

Selain dapat memupuskan harapan untuk bersaing secara global lewat pendidikan, kenaikan PPN 12 persen juga dinilai Novita dapat menurunkan minat calon siswa untuk sekolah elite sehingga memilih alternatif sekolah lain yang lebih terjangkau. Oleh karen itu, politikus PDI Perjuangan ini meminta pemerintah untuk meninjau ulang kebijakan kenaikan PPN 12 persen.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI