Suara.com - Keputusan Gus Miftah untuk mundur sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan ternyata tak lepas dari peran seorang kiai bernama Syarif Hidayatullah alias Abah Syarif.
Abah Syarif dalam sebuah wawancara pada tayangan YouTube YPI News, dikutip Rabu (18/12/2024) mengatakan bahwa ia memperlakukan Gus Miftah sebagai anaknya sendiri. Gus Miftah diketahui banyak berguru dengan sosok Abah Syarif.
Lebih lanjut, Abah Syarif mengungkap bahwa Gus Miftah sempat memohon restu kepada dirinya untuk menjabat sebagai Utusan Khusus Presiden.
Miftah Maulana Habiburrahman itu juga meminta izin Abah Syarif untuk mundur dari jabatannya sebagai Utusan Khusus Presiden usai kontroversinya menghina penjual es teh.
Baca Juga: Beda Komentar Tokoh NU dan Habib Bahar bin Smith soal Gaya Ceramah Gus Miftah
""Banyak yang menuntut harus mundur. 'Mundur le?' (dia bilang), 'mundur' (saya balas). (Dia) izin sama saya (untuk mengundurkan diri)," singgung Abah Syarif.
Publik sontak bertanya-tanya siapakah sosok Abah Syarif sebenarnya sehingga bisa mempengaruhi sosok Gus Miftah untuk mengambil keputusan.
Berikut profil sosok Abah Syarif.
Sosok Abah Syarif: Pendiri ponpes kondang di Sragen
Abah Syarif atau KH Syarif Hidayatullah sudah tak asing lagi bagi warga Sragen. Ia adalah sosok di balik pendirian Pondok Pesantren Nurul Huda (PPNH) yang didirikan pada 15 Maret 1986.
Syarif mendirikan Ponpes Nurul Huda dengan kondisi awal yang sulit. Bangunan ponpes kala itu masih terbuat dari bambu.
Baca Juga: Adu Tarif Ceramah Ustaz Maulana vs Gus Miftah, Siapa Paling Mahal?
Kekinian, pondok pesantren yang berlokasi di Desa Plosorejo, Kecamatan Gondang, Kabupaten Sragen, provinsi Jawa Tengah tersebut sudah punya bangunan layak dan kini telah mencetak ratusan alumni.
Pondok pesantren besutan Abah Syarif tersebut juga mengelola sekolah formal tingkat PAUD, RA, MI, MTs, hingga MA.
Tak cukup di situ, PPNH juga memiliki program hafalan Al-Qur'an bagi masyarakat umum. Semua keberhasilan PPNH tak terlepas dari upaya Syarif Hidayatulloh dalam mengembangkan pondok pesantren itu sehingga bisa mengantongi akte notaris dan PPAT di atas dengan nomor 46 dengan akta tanggal 29 April 2005.
Abah Syarif punya mimpi dan tujuan besar dalam mendirikan PPNH, yakni untuk membentuk dan mempersiapkan peserta didik yang berkualitas yakni, beriman, bertakwa, berakhlak mulia, sehat jasmani dan rohani, cinta tanah air dan menguasai dasar keterampilan, ilmu pengetahuan dan teknologi, sebagaimana yang tertera di laman resmi ponpes.
PPNH juga telah mendapatkan apresiasi dari berbagai tokoh penting dari sosok Anies Baswedan, Zulkifli Hasan, Ganjar Pranowo, hingga Muhaimin Iskandar yang masing-masing telah memberikan testimoni mereka.
Kontributor : Armand Ilham