Suara.com - Keluh kesah Lady Aurellia Pramesti terkait jadwal jaga sebagai dokter koas berbuntut panjang setelah ibu dan sopirnya menemui sang ketua kelompok, Muhammad Luthfi Hadhyan.
Bukan sekadar bertemu, sopir keluarga Lady juga menganiaya Luthfi. Alhasil, sopir keluarga Lady jadi tersangka, sementara Lady dan ibunya, Sri Meilina, juga diperiksa polisi.
Kasus ini seketika menyita perhatian, termasuk dari Psikolog Lita Gading. Dilihat di tayangan "Catatan Demokrasi" di tvOneNews, Lita awalnya mengkritik pola asuh orang tua Lady.
"Kan ada beberapa pola asuh. Yang saya lihat dan saya tangkap di sini adalah pola asuh yang permisif, membebaskan tapi tidak memberikan aturan yang jelas. Jadi dia dimanjakan, segala sesuatu yang dimudahkan, apapun dibolehkan, dan dia juga mempunyai impulsif yang tinggi, tidak bisa bersosialisasi dengan baik dengan teman-temannya," jelas Lita, ditilik pada Rabu (18/12/2024).
Baca Juga: Hubungan Asli Sri Meilina dan Sopir Lady Aurellia, Berani-beraninya Aniaya Dokter Koas Luthfi
Bahkan bagi Lita, walaupun dilabeli sebagai bentuk kasih sayang orang tua, dalam kasus ini sudah berlebihan. Sebab, ibu Lady sampai ikut campur dalam masalah yang semestinya bisa diselesaikan sendiri oleh sang anak.
Namun penjelasan Lita ini tampak ditepis oleh pengacara keluarga Lady, Bayu Andrinata. Bayu yang hadir secara daring tampak menyayangkan Lita yang dinilai kurang objektif.
"Maksud saya, Ibu terlalu subjektif untuk bilang harus begini, harus begitu, apakah Ibu sudah mengenal Lady? Apakah Ibu sudah melakukan tes untuk menentukan kalau Lady sifatnya begini bla bla bla?" tuturnya.
Bayu lalu menyoroti asumsi Lita soal dari mana Lina mendapatkan nomor hingga bisa menghubungi Luthfi. Alih-alih dari Lady, menurut Bayu, Lina justru mendapatkannya dari teman.
"Ibunya mendapatkan itu dari temannya, dan Lady tidak tahu. Lady juga tidak pernah meminta kepada ibunya. Jadi kalau misalkan Ibu objektif, Ibu kan psikolog, tentu bisa memandang dari dua sisi," kata Bayu.
Baca Juga: 5 Fakta George Sugama Halim: Anak Bos Toko Roti Aniaya Karyawan, Sempat Ngaku Kebal Hukum
Malah menurut Bayu, sebenarnya ada dua korban dalam peristiwa ini. Tak hanya Luthfi yang sampai dilarikan ke rumah sakit setelah dianiaya, tetapi juga Lady yang kini dinilai menerima perundungan di media sosial.
"Kalau kami menganggap di sini korbannya ada dua, satunya Lady, satunya ada Luthfi. Lady korban dari bullying sosial media," tandas Bayu menegaskan.