Manfaat dan Risiko Persalinan Water Birth Nikita Willy

Ruth Meliana Suara.Com
Rabu, 18 Desember 2024 | 11:44 WIB
Manfaat dan Risiko Persalinan Water Birth Nikita Willy
Nikita Willy lahiran anak kedua dengan metode water birth di Amerika Serikat [instagram/@nikitawillyofficial94]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Nikita Willy telah melahirkan anak keduanya yang diberi nama Nael Idrissa Djokosoetono pada Minggu (15/12/2024) di Amerika Serikat. Untuk anak keduanya ini, Nikita memilih persalinan dengan metode water birth di rumah.

Dalam proses lahirannya, Nikita didampingi oleh bidan bersertifikasi di Los Angeles, Amerika Serikat. Sementara itu water birth pun punya manfaat dan risiko tersendiri bagi sang ibu dan anak. Apa saja? Simak penjelasan berikut ini.

Manfaat Persalinan Water Birth

Nikita Willy lahiran anak kedua dengan metode water birth [instagram/@nikitawillyofficial94]
Nikita Willy lahiran anak kedua dengan metode water birth [instagram/@nikitawillyofficial94]

Water birth atau persalinan air merupakan metode persalinan di mana ibu hamil melahirkan di dalam kolam berisi air hangat. Metode ini semakin populer karena dianggap dapat memberikan pengalaman melahirkan yang lebih nyaman dan alami.

Dikutip dari Parents dan beberapa sumber lainnya, inilah manfaat persalinan water birth:

Baca Juga: Segini Biaya Jasa Fotografer Persalinan Nikita Willy, Tetap Mempesona saat Melahirkan Water Birth

1. Membantu ringankan nyeri persalinan

Salah satu manfaat yang diklaim dari water birth yakni mengurangi nyeri saat persalinan. Hal ini berkat relaksasi otot dan jaringan, serta daya apung air. Dengan berendam di dalam air hangat selama water birth pun dapat memberikan manfaat relaksasi sehingga proses melahirkan bisa jadi lebih santai dan tenang.

2. Mengurangi kebutuhan obat-obatan

Saat tubuh menjadi rileks, lebih banyak oksitosin dilepaskan dan lebih banyak endorfin penghambat rasa sakit membanjiri otak yang dapat mengurangi kebutuhan akan obat-obatan.

3. Mengurangi keparahan robekan

Baca Juga: Apa itu Birthright Citizenship? Hak Kewarganegaraan Anak Nikita Willy di Amerika, Terancam Dihapus Donald Trump

Air dapat mengurangi keparahan robekan vagina. Ini karena air menyebabkan perineum menjadi lebih elastis dan rileks sehingga mengurangi kejadian dan tingkat keparahan robekan serta perlunya episiotomi dan jahitan. Air juga memberikan rasa privasi yang lebih besar sehingga dapat mengurangi hambatan, kecemasan, dan ketakutan.

4. Memperpendek durasi persalinan

Para peneliti dalam satu studi menemukan bahwa air berperan dalam memperpendek durasi persalinan. Mereka mencatat bahwa hal ini dapat dikaitkan dengan gerakan di dalam air, relaksasi otot, dan faktor psikologis sehingga proses perjalinan jadi lebih singkat dan berkurangnya rasa nyeri pada ibu.

Bukan hanya pada ibu, water birth juga memberikan manfaat pada bayi yakni menyediakan lingkungan yang mirip dengan kantung ketuban serta meredakan stres saat melahirkan sehingga meningkatkan rasa tenang serta aman.

Risiko Persalinan Water Birth

Nikita Willy lahiran anak kedua dengan metode water birth di Amerika Serikat [instagram/@nikitawillyofficial94]
Nikita Willy lahiran anak kedua dengan metode water birth di Amerika Serikat [instagram/@nikitawillyofficial94]

Meski punya beberapa manfaat, tetap saja ada risiko persalinan water birth. Secara umum persalinan di air sendiri tidak jauh lebih berbahaya daripada persalinan di luar air.

Namun jika persalinan water birth dilakukan di luar rumah sakit, risikonya meningkat karena sang ibu mungkin tidak memiliki akses ke bantuan medis darurat segera mungkin. Berikut ini beberapa risiko penting persalinan di air yang perlu diketahui.

1. Aspirasi mekonium

Istilah medis ini berarti bayi telah buang air besar pertama kali sebelum lahir dan menghirup cairan ketuban yang terkontaminasi yang menyebabkan masalah pernapasan.

Tindakan pencegahan ekstra harus dilakukan saat buang air besar pertama terjadi sebelum persalinan dan mungkin sulit untuk membersihkan jalan napas bayi dengan persalinan di dalam air. Ada juga risiko pneumonia, yang disebabkan oleh aspirasi mekonium, kontaminasi tinja, dan bakteri dari air bak mandi.

2. Tenggelam

Di mana ada air, tentu ada risiko tenggelam. Sebuah tinjauan mencantumkan bahwa tenggelam dan hampir tenggelam, serta sesak napas, sebagai risiko komplikasi dari water birth. Selain itu bayi juga mungkin bisa berada di dalam air terlalu lama dan paru-parunya bisa terisi air.

3. Robeknya tali pusar

Setelah persalinan di air, bayi biasanya segera diangkat ke permukaan dengan kepala terlebih dahulu. Gerakan cepat ini akan memungkinkan sang bayi untuk mulai bernapas sesegera mungkin, tetapi ada risiko tali pusar putus.

Tali pusar yang putus dapat mengancam jiwa karena janin dapat mengalami pendarahan hebat hingga tali pusar tersebut dihentikan. Selain itu, tali pusar yang pendek dapat mengikat janin ke dalam air atau robek, yang menyebabkan janin kehilangan banyak darah.

4. Infeksi pada bayi

Melahirkan di air berarti duduk, mengejan, dan melahirkan di bak mandi yang sering kali disertai tinja di bak mandi. Bayi yang lahir di lingkungan tersebut kemungkinan menelan air yang terkontaminasi, sehingga meningkatkan risiko infeksi.

Kemungkinan infeksi tidak diketahui, tetapi tidak ada cara untuk membuat air bebas dari kontaminan. Itu karena bak mandi terkontaminasi dengan flora vagina dan dubur begitu orang hamil duduk di bak mandi, meskipun airnya steril.

5. Infeksi pada ibu hamil

Hal ini tergantung pada seberapa lama ketuban ibu hamil pecah dan seberapa lama menggunakan ketuban selama persalinan serta ada juga risiko infeksi di rahim. Misalnya sebagian besar pedoman rumah sakit menetapkan bahwa setelah ketuban pecah, risiko infeksi pun meningkat secara signifikan.

Water birth di rumah pun dapat meningkatkan risiko bahwa ibu hamil mungkin tidak mengetahui sepenuhnya kapan ketuban pecah dan mungkin kemasukan bakteri ke dalam air.

6. Kurangnya sumber daya jika terjadi keadaan darurat

Selama persalinan di air, kemampuan untuk menangani keadaan darurat selama persalinan terbatas (misalnya distosia bahu, pendarahan ibu, perlunya operasi caesar, dll.). Hal ini dapat mengakibatkan hasil yang negatif bagi ibu atau bayi.

Kontributor : Trias Rohmadoni

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI