"Kan kalau misalnya tawaf, lu jalan sampai akhirnya sampai di Hajar Aswad, lu cium. Itu bukan sebuah perjalanan yang mudah untuk lu sampai di ujung karena kan banyak orang. Udah gitu banyak orang juga yang gede-gede banget," cerita Lukman Sardi, dilansir dari YouTube Daniel Mananta Network.
"Waktu gue ngejalanin itu, semua emosi gue marah banget karena gue enggak sampai-sampai ke situ. Gue kata-katain semua orang. 'Dasar orang Afrika lu, menang gede aja lu badan'. Sampai akhirnya tiba-tiba kayak, gue diingetin tentang tulisan Opa (kakek) gue tentang kasih itu," imbuhnya.
Mulai dari situ, Lukman Sardi menjalankan konsep kasih sesuai pesan yang diberikan sang kakek. Proses tawafnya pun dipermudah setelah mencoba menerapkan konsep tersebut. Keyakinan tentang konsep kasih terus dipegang oleh Lukman Sardi sepulang umrah, hingga akhirnya pindah agama.
"Dan ternyata itu jawaban dari Tuhan. Makanya waktu gue pulang, walaupun gue dari umrah, gue yakin banget dengan konsep kasih itu. Itu sesuatu yang luar biasa banget buat gue, di mana Tuhan membawa gue sampai ke titik gue menemukan jawaban yang paling bener gitu istilahnya," tandas Lukman Sardi.