Detik-detik Staf Wapres Gibran "Gusur" Jemaah Shalat di Masjid, Ulama: Haram Usir Orang Duduk Demi Pejabat!

Riki Chandra Suara.Com
Selasa, 17 Desember 2024 | 20:15 WIB
Detik-detik Staf Wapres Gibran "Gusur" Jemaah Shalat di Masjid, Ulama: Haram Usir Orang Duduk Demi Pejabat!
Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming. [Instagram @gibran_rakabuming]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sikap staf Wakil Presiden (Wapres) RI, Gibran Rakabuming, di sebuah masjid menjadi sorotan publik usai videonya viral di media sosial.

Dalam video tersebut, staf Gibran tampak menyuruh jemaah lain yang sudah duduk di shaf tersebut, untuk berpindah tempat. Hal itu dilakukan untuk memberi ruang bagi Wapres Gibran Rakabuming dan rombongannya.

Video yang diunggah oleh akun TikTok @suhud262626 pada 14 Desember 2024 memperlihatkan beberapa orang yang diduga staf Gibran Rakabuming memasuki masjid. Mereka meminta jemaah di saf depan untuk berpindah agar Gibran dan rombongan bisa salat di saf kedua.

Gibran sendiri tampak mengenakan batik biru tua dengan peci hitam, berdiri diam di tengah situasi tersebut. Aksi staf ini memicu perbincangan ramai setelah video tersebut dibagikan ulang oleh akun X @ferizandra, yang mempertanyakan hukum meminta jemaah lain untuk berpindah saf demi pejabat.

Perdebatan di media sosial semakin memanas setelah salah seorang membagikan cuplikan video ceramah Buya Yahya. Dalam ceramah tersebut, Buya Yahya menegaskan bahwa tindakan memindahkan jemaah dari tempatnya di masjid demi mendahulukan pejabat adalah haram.

"Kalau geser orang, minggir sana, itu haram. Misal ada orang duduk, gara-gara datang pejabat, lalu diusir, itu haram. Mengusirnya itu yang haram, tidak diperkenankan, karena semua punya hak untuk mendekatkan diri kepada Allah," ujar Buya Yahya dalam video yang diunggah oleh akun X @Nuraniakalsehat.

Respons dari netizen pun beragam. Mayoritas mereka mengecam tindakan staf Gibran Rakabuming yang dianggap tidak etis. Banyak dari mereka menilai bahwa di masjid, semua orang memiliki kedudukan yang sama di hadapan Allah tanpa memandang status sosial atau jabatan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI