Suara.com - Berbagai kontroversi yang dituai oleh Gus Miftah kini kembali mencuat di publik. Usai kasus ejekannya terhadap seorang pedagang es dan pelecehan yang ia lakukan terhadap pesinden senior Yati Pesek beberapa tahun lalu beredar. Kini video rekaman Gus Miftah atau Miftah Maulana kembali beredar di publik saat ia menyindir sosok Ustaz Maulana yang menjadi penceramah di program Islam Itu Indah.
Dalam rekaman video tersebut, Miftah awalnya menirukan gaya dakwah Ustaz Maulana.
"Pagi-pagi jam setengah 6 pagi nyalain televisi, buka Trans TV, yang ditonton apa? 'Jamaah oh jamaah', itu idola orang sekarang yang modelannya begitu," ujar Gus Miftah dalam kajian tersebut.
Ia pun menyebut bahwa gaya dakwah Ustaz Maulana yang sarat akan komedi dan pecicilan sebagai ciri khasnya dianggap tak pantas dan tidak mencerminkan pendakwah Nahdlatul Ulama (NU).
"Menurutmu kiai NU pecicilan begitu apakah pantas? Gak pantas! Kiai NU itu pedomannya kitab Al Hikam. Berdakwah di TV kok sambil pecicilan," pungkas Miftah.
Ia juga menyebut bahwa banyak kiai NU yang memilih tidak muncul di TV karena ia menuding banyak TV yang menyetel gaya dakwah sesuai keinginan audiens.
"Makanya jangan kaget kalau kiai-kiai NU jarang yang muncul dan keluar di TV, kenapa? Malu, orang mau ceramah kok diatur-atur,"lanjut Miftah.
Video sindiran Miftah ini pun ramai diperbincangkan di publik. Sejak namanya mencuat dengan gaya dakwahnya yang kerap sarkas dan mengeluarkan kata-kata yang kurang pantas, tak sedikit hujatan serta kecaman warganet yang ditujukan kepadanya.
Sosok Ustadz Maulana sendiri mulai dikenal sejak ia membawakan ceramah di program Islam Itu Indah di Trans TV sejak tahun 2010 lalu. Eksistensinya di dunia dakwah membuatnya tetap tak kalah pamor dengan ustaz muda saat ini. Bahkan ia juga kerap diundang para publik figur untuk menyampaikan cermaha di berbagai kesempatan.
Baca Juga: Pendidikan Agama Ustaz Maulana, Gaya Ceramahnya Diledek Gus Miftah: Jamaah Oh Jamaah!
Lalu, berapa sebenarnya tarif ceramah seorang Ustaz Maulana? Simak inilah selengkapnya.