Suara.com - Buntut menghina penjual es teh, ucapan-ucapan Miftah Maulana yang kerap menyinggung orang lain pun ikut terungkap. Belakangan, sebuah video memperlihatkan dirinya menyindir sosok Ustaz Maulana.
Miftah menyebut bahwa cara berdakwah Ustaz Maulana tidak pantas karena sambil pecicilan. Ia mengaku heran mengapa orang-orang zaman sekarang banyak yang menjadikan Ustaz Maulana sebagai idola.
"Pagi-pagi setengah enam nyalain televisi, (kanal) Trans TV, yang ditonton apa? 'Jamaah oh jamaah' (jargon Ustaz Maulana) itu idola orang sekarang yang modelannya begitu. Menurutmu kiai NU pecicilan begitu pantas? Enggak pantas, (kiai NU) pegangnya (kitab) Al Hikam. Berdakwah di TV kok sambil pecicilan," kata Miftah, dikutip Selasa (17/12/2024).
Meski begitu, publik justru membela Ustaz Maulana. Menurut mereka, dirinya lebih baik ketimbang Miftah yang berdakwah dengan kalimat kasar. Atas dasar ini, latar belakang pendidikan keduanya sampai ikut menuai sorotan.
Beda Pendidikan Miftah Maulana Vs Ustaz Maulana
Ustaz Maulana lahir di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) pada 20 September 1974. Ia merupakan lulusan SMP DDI Galesong Beru, Makassar. Sejak bersekolah di sana, dirinya diketahui sudah mulai berdakwah.
Aktivitas itu semakin terasah saat Maulana menjadi santri di Pondok Pesantren (Ponpes) An Nahdah, Makassar. Ia mengaku banyak belajar tentang agama Islam dari pimpinan ponpes, yakni almarhum KH Muhammad Harizah.
Selain ajaran dari pesantren, Maulana mengaku banyak belajar Islam melalui buku-buku Islam hingga media massa. Sedangkan humor yang disisipkan dalam dakwah terinspirasi dari majalah, koran, dan televisi.
Adapun sejak tahun 2007 lalu, ia menyatakan jadwal dakwahnya selalu padat. Dalam satu hari, Maulana kadang bisa menghadiri empat undangan untuk berdakwah di lokasi yang berbeda. Mulai dari masjid hingga rumah.
Baca Juga: Gus Miftah Malu Lihat Ceramah Ustaz Maulana di TV: Gak Pantas Dakwah Pecicilan!
Selain menjadi pendakwah, Ustaz Maulana juga diketahui pernah menjajal profesi sebagai guru Agama Islam. Pria berusia 50 tahun ini disebut-sebut mengajar di SD dan Pondok Pesantren An-Nahdlah Makassar.