Suara.com - Kasus dugaan penganiayaan dokter koas bernama Muhammad Luthfi di Palembang masih terus menjadi buah bibir. Berbagai pihak turut buka suara, termasuk seorang dosen Fakultas Kedokteran bernama dr. Eva Sri Diana Chaniago.
Melalui akun X pribadinya, DrEvaChaniago, dr. Eva Sri Diana fokus menyampaikan pandangannya terkait sosok Lady Aurellia Pramesti. Di mana Lady Aurellia merupakan rekan satu stesa Luthfi yang disebut-sebut mengadu kepada ibunya, Sri Meilina, perihal jadwal jaga yang disusun korban.
Kabarnya gara-gara aduan Lady Aurellia, sang ibu mengajak Luthfi bertemu di sebuah kafe diduga untuk diskusi soal jadwal putrinya. Tapi pertemuan tersebut berujung tindak kekerasan terhadap Luthfi yang dilakukan oleh sopir keluarga Lady Aurellia.
Hebohnya kasus Lady Aurellia membuat dr. Eva Sri Diana buka suara. Dokter Spesialis Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi (Paru) itu sangat menyoroti perihal attitude Lady Aurellia sebagai dokter. Ia tak ragu untuk memberikan nilai minus untuk Lady Aurellia.
Baca Juga: Kabur ke Sukabumi, Anak Bos Toko Roti Cakung Akhirnya Diciduk Polisi!
"Saya yang juga sebagai dosen FK (Fakultas Kedokteran) sudah memberi nilai minus untuk mahasiswi ini. Dokter itu dididik terutama soal eticut (attitude). Ilmu boleh kurang-kurang sedikit, asal eticut baik pasti tetap bisa menyelesaikan pendidikan," tulis dr. Eva Sri Diana, dilansir pada Selasa (17/12/2024).
"Karena kurang ilmu bisa diajari, tapi kalau eticut yang kurang, di mana pun berada akan sulit diterima. Sesama rekan saja bisa sampai mencederai, apalagi konon nanti menghadapi pasien, masyarakat banyak," imbuh lulusan Universitas Indonesia tersebut.
Lebih lanjut, dr. Eva Sri Diana juga mengomentari perihal orang tua Lady Aurellia yang dinilai ikut campur soal penyusunan jadwal jaga anaknya. Ia menilai sikap orang tua Lady Aurellia sangat salah, begitu pula dengan sang anak.
"Soal jaga malam, (itu) adalah urusan pendidikan. Sangat tidak pada tempatnya sampai ikut campur orang tua. Apalagi sampai pakai main pukul, pakai centeng pula. Jadi bukan orang tua si mahasiswi ini saja yang salah, tapi juga mahasiswinya," kritik dr. Eva Sri Diana lagi.
Di akhir cuitannya, dr. Eva Sri Diana berharap publik bisa mengambil pelajaran dari kasus ini. "Semoga ini jadi pelajaran bagi pelaku dan masyarakat, agar jangan mudah main tangan hanya karena merasa paling kaya dan berkuasa," pungkasnya.
Baca Juga: Dari Pukulan Sopir Hingga KPK Bidik Harta Kepala BPJN Kalbar
Viralnya kasus ini membuat pekerjaan orang tua Lady Aurellia ikut menjadi sorotan. Terlebih profesi sang ayah, Dedy Mandarsyah, yang diduga kuat merupakan seorang pejabat Kementerian PUPR. Laporan harta kekayaan ayah Lady Aurellia bahkan ikut menarik perhatian KPK usai kasus ini viral.