The Apurva Kempinski Bali Hadirkan Pameran Eksklusif Diego Berel, Gambarkan Ketangguhan Hadapi Tantangan

Vania Rossa Suara.Com
Senin, 16 Desember 2024 | 18:01 WIB
The Apurva Kempinski Bali Hadirkan Pameran Eksklusif Diego Berel, Gambarkan Ketangguhan Hadapi Tantangan
The Apurva Kempinski Bali Hadirkan Pameran Eksklusif Diego Berel (dok. The Apurva Kempinski Bali)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mengakhiri tahun 2024, The Apurva Kempinski Bali konsisten menjalankan komitmennya terhadap kesetaraan dengan berbagi panggung dengan para talenta lokal untuk tampil dan menunjukkan kreativitas mereka sembari merayakan keberagaman Indonesia. Bekerja sama dengan Diego Berel - seorang pelukis berbakat yang mengekspresikan ketangguhannya dalam menghadapi tantangan
melalui warna-warna di kanvas, The Apurva Kempinski Bali mempersembahkan pameran eksklusif, ‘Gallery of Art: Arts Beyond Boundaries’.

Pameran yang dibuka untuk umum mulai tanggal 29 November 2024 di Pendopo Lobby ini berisi gagasan untuk membangkitkan kembali semangat juang dalam mengatasi tantangan melalui upaya, semangat, dan ketangguhan yang konsisten.

Dan selanjutnya, pameran ini bertujuan untuk memberi motivasi dalam sebuah perjalanan untuk mengubah hambatan menjadi pencapaian, membangun kepercayaan diri, dan membentuk karakter yang kuat secara profesional dan pribadi sambil menunjukkan bahwa keterbatasan dapat dilewati dengan tekad yang kuat.

Diego Berel adalah seorang pelukis muda asal Indonesia yang berhasil menghadapi berbagai tantangan, dan terus mengekspresikan dirinya melalui lukisan-lukisannya yang telah diakui secara internasional. Lahir di Jakarta, ia telah memamerkan berbagai seni visual, termasuk lukisan abstrak, dalam beberapa pameran lukisan di Jakarta, Bali, London, dan Kuala Lumpur. Ia juga telah menghadiri beberapa pameran daring luar negeri di London, Los Angeles, dan Tokyo.

Baca Juga: Belajar Mengatur Keuangan dengan Bijak dalam Buku Seni Hidup Hemat

Kecintaannya pada seni lukis diwarisi dari bakat seni ayahnya, sementara kecintaannya pada seni lukis tumbuh ketika ia masih bersekolah di sekolah berkebutuhan khusus di Jakarta Selatan. Sebagian besar lukisannya terinspirasi oleh budaya Adonara - Nusa Tenggara Timur, tempat asal ibunya. Gaya melukis Diego menggambarkan unsur-unsur alam dan masyarakat, menampilkan warna-warna yang berani dan cerah.

Semangat juangnya dalam mengatasi tantangan dengan penuh semangat sejalan dengan komitmen resor untuk pemberdayaan dan inklusivitas dalam merayakan semua bakat di Indonesia.

Selain karya seni Diego melalui media kanvas, The Apurva Kempinski Bali juga memamerkan dua karya instalasi seni avant-garde dan ramah lingkungan yang dibuat oleh para perajin lokal menggunakan bahan daur ulang. Instalasi Axis of Greed dan The Synergy of Divine Gifts mengeksplorasi aspek-aspek penting dalam perilaku dan keterhubungan manusia.

Axis of Greed memperingatkan tentang dampak manusia terhadap lingkungan, menunjukkan bagaimana keinginan yang tidak terkendali mengganggu ekosistem dan menyebabkan bencana. Sementara The Synergy of Divine Gifts menyoroti kompleksitas dan keharmonisan tubuh manusia, menggiatkan rasa syukur dan tindakan yang bertanggung jawab. Kedua instalasi ini mengajak kita untuk merenungkan peran kita sebagai manusia dalam melindungi lingkungan dan menghargai nilai kehidupan.

Pada acara peluncuran ‘Gallery of Art: Arts Beyond Boundaries’, The Apurva Kempinski Bali mengundang beberapa organisasi yang secara aktif mendukung komunitas disabilitas di Bali untuk terlibat dalam diskusi interaktif yang sangat bermakna.

Baca Juga: Resmi Dibuka, FLOII Expo 2024 Bawa Semangat Optimisme Industri Tanaman Hias

Selain diskusi interaktif, acara peluncuran ‘Gallery of Art: Arts Beyond Boundaries’ juga dimeriahkan dengan pagelaran seni oleh penari tuna rungu atau 'Teman Tuli' dari Kitapoleng Bali. Tarian tersebut diberi nama Nguripang Jiwa , yang menceritakan tentang ritme alam
semesta menjadi denyut kehidupan. Dalam keheningan tanpa suara, para penari tersebut menemukan ritme, melalui gerakan mereka menciptakan percakapan, dan dalam keberanian mereka menemukan kemungkinan yang tak terbatas.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI