Suara.com - Bagi anak muda, profesi petani seringkali dipandang sebelah mata. Tapi tidak bagi Zahra Amalina. Sosok yang sebelumnya dikenal sebagai aktris, model, dan pembawa acara ini justru berpendapat kalau pertanian adalah sektor yang sangat menjanjikan, baik dari segi ekonomi maupun keberlanjutan.
"Dengan pengalaman saya sebelumnya di dunia hiburan, saya ingin membuktikan bahwa bertani adalah profesi yang modern, relevan, dan menjanjikan, terutama bagi generasi muda yang ingin turut serta membangun ketahanan pangan Indonesia," kata Zahra yang sejak tahun 20222 lalu menjabat sebagai CEO PT Tetra Jaya Plusindo, perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan makanan dan hasil pertanian.
Melalui perusahaannya itu, Zahra memiliki misi besar dalam mendukung ketahanan pangan nasional sekaligus memberdayakan generasi muda agar tertarik terjun ke dunia pertanian.
Dalam upayanya, perusahaannya itu mendukung Program YESS (Youth Entrepreneurship and Employment Support Services) yang digagas Kementerian Pertanian, di mana program ini bertujuan untuk memberikan pelatihan dan motivasi bagi anak muda untuk melihat potensi besar di bidang agribisnis.
"Melalui pelatihan ini, saya berharap semakin banyak anak muda yang tertarik untuk membangun bisnis pertanian dan berkontribusi pada ketahanan pangan Indonesia,” katanya.
Dalam pelatihan-pelatihan yang sudah berlangsung pada November lalu itu, peserta diajarkan alur berbisnis dari pendekatan ke masyarakat, motivasi dalam bercocok tanam, hingga cara distribusi produk agribisnis ke buyer. Langkah ini diharapkan dapat menyiapkan generasi muda yang kompeten dan percaya diri dalam membangun bisnis pertanian.
Dalam setiap sesi, Zahra tak hanya berbagi wawasan teknis, tetapi juga cerita inspiratif tentang perjalanan kariernya yang berani beralih dari dunia hiburan ke sektor pertanian. Zahra meyakini bahwa pertanian memiliki daya tarik tersendiri untuk generasi muda, apalagi dengan inovasi teknologi yang kian berkembang.
Peluang Kolaborasi
Selain memberikan motivasi, PT Tetra Jaya Plusindo membuka peluang kolaborasi bagi petani muda. Hal ini mencakup pelatihan bisnis agrikultur, pendampingan teknis, hingga pengembangan plasma bersama Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan). Dengan tagline “Petani Muda Punya Gaya,” perusahaan ini ingin mengubah persepsi bahwa bertani adalah profesi yang tidak ketinggalan zaman.
Baca Juga: Kementan Gerak Cepat, Stok dan Distribusi Pupuk Bersubsidi Dipastikan Aman
“Kami juga memastikan bahwa anak muda tidak hanya menjadi petani, tetapi juga wirausahawan yang mampu memanfaatkan berbagai hal untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas produksi. Pertanian tidak hanya tentang bercocok tanam, tetapi juga tentang inovasi dan membangun masa depan,” pungkas Zahra.