Suara.com - Kasus penganiayaan terhadap Muhammad Luthfi, ketua dokter koas rumah sakit di Palembang, masih menjadi sorotan. Sosok chief koas itu dianiaya oleh sopir keluarga Lady Aurellia Pramesti di sebuah restoran di Demang, Palembang, Rabu (11/12/2024).
Kasus itu membuat latar belakang orang tua Luthfi maupun Lady Aurellia ikut menjadi sorotan. Mereka adalah Dedy Mandarsyah selaku ayah Lady Aurellia, dan Wahyu Hidayat selaku ayah korban, yaitu Lutfhi.
Wahyu Hidayat menegaskan pihaknya tidak mau berdamai dengan pelaku yang menganiaya putranya. Wahyu sendiri memiliki jabatan mentereng sebagai Head of Customer Development di PT Unilever Indonesia.
Sementara itu, sosok Dedy Mandarsyah dikenal sebagai pejabat Kementerian PUPR, tepatnya Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Kalimantan Barat. Alhasil, citranya ikut jadi bulan-bulanan publik.
Baca Juga: Ibu Lady Aurellia Pramesti Sebut Dokter Koas Tak Sopan, Bukti Video CCTV Malah Berbanding Terbalik
Tak hanya latar belakang jabatan keduanya, warganet pun ikut penasaran dengan latar pendidikan kedua orang tua yang bersangkutan. Lalu, seperti apa latar pendidikan Dedy Mandarsyah vs Wahyu Hidayat ini? Simak inilah selengkapnya.
Pendidikan Dedy Mandarsyah
Ir. Dedy Mandarsyah, S.T.,M.T. diketahui masih aktif menjabat sebagai Kepala BPJN Kalimantan Barat. Ia merupakan pejabat Eselon II di bawah Kementerian PUPR.
Dedy memiliki latar pendidikan yang cukup mentereng. Ia merupakan alumni dari program studi Magister Teknik Sipil Universitas Sriwijaya. Ia juga menjalani program profesi Insinyur di Universitas Hasanuddin dan lulus pada 2021 lalu.
Tak hanya itu, ayah satu anak ini juga masih aktif sebagai mahasiswa program doktoral di Universitas Hasanuddin dengan mengambil program Doktor Ilmu Sipil.
Jabatan dan pendidikannya yang mentereng membuat Dedy ikut menuai kritikan. Pasalnya, anak dan istrinya melakukan tindakan arogan dalam menanggapi keputusan Luthfi sebagai ketua dokter koas sang anak.
Tak hanya sampai d isitu, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) juga sekarang mulai ikut turun tangan menyelidiki harta kekayaan Dedy. Pasalnya, LHKPN yang dilaporkan Dedy ke KPK dianggap janggal oleh publik.
Pendidikan Wahyu Hidayat
Wahyu Hidayat akhirnya tampil di publik usai sang anak menjadi korban penganiayaan dan harus dirawat di RS Bhayangkara Palembang.
Wahyu mengaku tak gentar dan tetap ingin memproses secara hukum penganiayaan yang menyebabkan Luthfi mengalami lebam di bagian kepala. Sosoknya pun ikut menjadi sorotan.
Dari hasil penelusuran di akun Linkedin-nya, Wahyu ternyata memiliki jabatan mentereng. Ia merupakan Head od Customer Development Jawa di PT Unilever Indonesia sejak tahun 2021.
Sebelumnya, Wahyu juga pernah menjabat sebagai Head of Supermarket and Health and Beauty Channel di tahun 2019-2021, Regional Sales Director tahun 2015 - 2018, dan jabatan strategis lainnya di PT Unilever Indonesia.
Wahyu sendiri diketahui merupakan alumni dari Fakultas Ekonomi Universitas Sriwijaya tahun 1993. Profil keluarganya pun ikut terkuak. Sang istri sekaligus ibu dari korban Luthfi juga diketahui merupakan seorang dokter.
Sebagai informasi, konflik bermula saat Lady Aurellia merasa keberatan dengan jadwal jaga saat Natal dan Tahun Baru. Ia merasakan ketidakadilan dan mengadu kepada ibunya, Sri Meilina.
Sri Meiliana kemudian mengajak ketemuan Luthfi di sebuah restoran. Ia mengajak sopir pribadinya, Datok. Namun, pertemuan itu justru berakhir penganiayaan yang membuat Luthfi harus dilarikan ke rumah sakit terdekat.
Kontributor : Dea Nabila