Ratusan Ribu Siswa di Jawa Barat Masa Depannya Bergantung Penilaian Akhir Sekolah, Bisakah Terobosan Ini Jadi Solusi?

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Senin, 16 Desember 2024 | 11:15 WIB
Ratusan Ribu Siswa di Jawa Barat Masa Depannya Bergantung Penilaian Akhir Sekolah, Bisakah Terobosan Ini Jadi Solusi?
doa sebelum ujian sekolah agar nilai 100 (freepik)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Lulusan SMA Indonesia diragukan kualitasnya hingga kampus di Belanda ogah menerima? Wacana ini sempat heboh di media sosial. Faktanya, aturan yang mewajibkan siswa Indonesia mengikuti ujian standar internasional untuk kuliah di luar negeri sudah lama berlaku, bukan semata soal Ujian Nasional (UN).

UN, yang dulu jadi standar pendidikan, kini digantikan dengan evaluasi berbasis Penilaian Akhir Semester (PAS). Melalui PAS, sekolah dapat mengukur kemampuan siswa sekaligus memperbaiki metode pengajaran. Namun, pelaksanaan PAS manual sering kali menyulitkan sekolah karena inefisiensi waktu dan tenaga.

Bidang Kurikulum SMAN 1 Cisarua, Ratih Y.S., mengakui tantangan ini.

“Kami harus membuat jadwal, merekap nilai, dan absen secara manual, sering kali sampai larut malam," kata Ratih dalam keterangannya baru-baru ini. 

Ilustrasi ujian nasional (Pexels/Andy Barbour)
Ilustrasi ujian nasional (Pexels/Andy Barbour)

Proses pencetakan, distribusi soal, hingga koreksi manual bukan hanya memakan waktu tetapi juga rentan kesalahan dan kendala logistik.

Kini, digitalisasi jadi jawaban. PAS berbasis digital melalui Computer Based Test (CBT) seperti yang ditawarkan Pijar Sekolah dari Telkom mengubah cara kerja guru dan sekolah.

Kepala SMAN 1 Cisarua, Neneng Titin Suryati, mengungkapkan transformasi ini membuat persiapan hingga pelaksanaan PAS lebih efektif. Guru tidak lagi membawa pekerjaan ke rumah.”

Selain mempermudah pelaksanaan, Pijar Sekolah juga mendukung transparansi dan keakuratan. Nilai siswa dapat diakses secara real-time oleh guru, siswa, dan orang tua. Fitur seperti remote block mencegah kecurangan, sementara analisis butir soal membantu guru mengevaluasi kualitas ujian.

Kepala SMPN 15 Bandung, Titi Latifah menambahkan, “Koreksi otomatis dan fitur yang praktis membuat kami lebih fokus pada pengembangan siswa. Guru-guru sekarang bisa istirahat cukup!”

Baca Juga: Cara Daftar Akun SNPMB 2025 untuk Siswa dan Sekolah, Mudah dan Cepat!

Bahkan siswa pun merasakan manfaatnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI