Bahaya Terlalu Membatasi Makanan: Orthorexia Bisa Pengaruhi Kualitas Hidup!

Riki Chandra Suara.Com
Sabtu, 14 Desember 2024 | 19:15 WIB
Bahaya Terlalu Membatasi Makanan: Orthorexia Bisa Pengaruhi Kualitas Hidup!
Ilustrasi Makan. (Pexels)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Fokus berlebihan pada pola makan sehat bisa jadi berisiko jika dilakukan secara ekstrem. Salah satu dampaknya adalah munculnya gangguan makan yang disebut orthorexia.

Meski banyak orang berusaha mengonsumsi makanan sehat, ketika kebiasaan ini dilakukan secara berlebihan, justru dapat menurunkan kualitas hidup seseorang.

Ahli Gizi dan Pelatih Yoga, Tanya Khanna mengatakan bahwa orthorexia nervosa terjadi ketika seseorang terlalu fokus pada kualitas makanan yang dikonsumsi, tanpa memperhatikan keseimbangan lainnya. Gangguan ini lebih menekankan pada kecemasan mengenai jenis makanan yang dimakan, bukan sekadar penurunan berat badan.

Gejala orthorexia meliputi kekhawatiran yang berlebihan terhadap kualitas makanan, enggan mengonsumsi makanan yang dimasak orang lain, serta takut terhadap penyakit bawaan makanan.

Kondisi ini juga dapat menyebabkan kekurangan gizi karena pembatasan makanan yang terlalu ketat, yang pada gilirannya dapat menyebabkan kelelahan, melemahnya sistem kekebalan tubuh, atau gangguan hormon.

Tanya Khanna menjelaskan bahwa perilaku ini dapat menyebabkan kecemasan atau rasa bersalah terus-menerus mengenai pilihan makanan yang dibuat.

Seseorang dengan orthorexia sering kali terobsesi dengan kualitas, persiapan, dan sumber makanan, yang pada akhirnya dapat menurunkan kesehatan mental dan emosional mereka.

Tak jarang, mereka menghindari pertemuan sosial yang melibatkan makan, menciptakan rasa kesepian yang semakin mendalam.

Untuk mencegah orthorexia, penting untuk memahami bahwa tidak ada makanan yang benar-benar "baik" atau "buruk". Bekerja sama dengan ahli diet atau ahli gizi terdaftar adalah langkah yang tepat untuk mengatasi akar masalahnya.

Menghindari saran diet yang berlebihan dan fokus pada kesehatan holistik, yang mencakup kesejahteraan mental dan hubungan sosial, adalah cara terbaik untuk menjaga keseimbangan. (antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI